Kapolri jadi Pemateri Pembekalan Menteri di Akmil Magelang, Bahas Soal Korupsi
Presiden Prabowo Subianto mewajibkan seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Pengarahan ini akan dimulai pada Kamis (24/10) hingga Minggu (27/10).
Selain Prabowo, salah satu pemateri dalam acara tersebut adalah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Listyo Sigit menyampaikan materi soal beragam modus korupsi.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel) yang menjadi salah satu peserta pembekalan mengatakan, Listyo Sigit juga buka-bukaan soal kondisi internal di tubuh Polri. Kapolri juga menyebut banyak aparat yang menyimpang dari tugas negara.
"Akhirnya dia (Kapolri) tindak sendiri, sampai dipidanakan dan dipenjara," kata Noel kepada wartawan, Jumat (25/10).
Selain Polri, istitusi hukum seperti Kejaksaan Agung dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga menyampaikan materi kepada para perserta pembekalan di Akmil Magelang.
Forum tersebut juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengajukan pertanyaan kepada pemateri. "Selain bertanya, juga menawarkan sebuah gagasan. Dan yang penting itu komitmen," kata Noel.
Presiden Prabowo juga memberikan pengarahan kepada para menteri dan wamen Kabinet Merah-Putih. Salah satunya adalah target program pemerintah dalam 100 hari ke depan. Prabowo meminta para peserta pembekalan untuk menjadi tim yang solid dan peka terhadap segala situasi dan kondisi.
Prabowo mewanti-wanti agar para anggota Kabinet Merah Putih harus tetap teguh dan soal apabila pemerintahan ke depan menghadapi persoalan besar atau krisis seperti yang pernah terjadi saat Pandemi Covid-19.
"Presiden menganalogikan kabinet seperti pemain bola. Pemain bola itu kalau mau sukses dan mau gol, timnya itu punya kecerdasan, punya kesehatan, punya integritas, punya segalanya. Ini namanya teamwork," kata Noel.
Selain itu, Prabowo memberikan arahan terkait hilirisasi, swasembada pangan, hingga energi. Salah satu arahan yang diberikan Prabowo adalah jangan mau didikte kepentingan pihak lain dalam pembangunan.
"Jangan mau didikte oleh kepentingan asing," kata salah satu peserta, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto di Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10) dikutip dari Antara.