Rano akan Pakai Contract Farming jaga Pasokan Pangan, Suswono Andalkan BUMD

Youtube/KPU Jakarta
Debat kedua Pilkada Jakarta di Jakarta, Minggu (27/10). Foto: Youtube: KPU Jakarta
28/10/2024, 00.30 WIB

Debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta menyoroti masalah pangan. Setiap calon gubernur dan wakil gubernur menawarkan beragam solusi untuk menjaga pasokan pangan. 

Calon Wakil Gubernur nomor urut 03 Rano Karno berjanji akan melanjutkan model contract farming yang dijalankan dari era Anies Baswedan. Dengan konsep ini, berbagai kelompok tani mau bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menjamin keamanan pasokan serta stabilitas harga di Jakarta.

"Pemerintah daerah (Jakarta) sudah melakukan itu. Kita ciptakan pasar agar harga bisa murah," kata Rano Karno

Sedangkan calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Suswono menawarkan beberapa skema pengadaan pangan. Salah satunya adalah dengan investasi BUMD di daerah penghasil pangan.

"Misalnya di NTT dan NTB sebagai penghasil sapi, maka bisa investasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di sana," katanya.

Suswono juga akan mendorong urban farming atau model pertanian perkotaan. Langkah ini menurutnya bisa dilakukan karena di Jakarta masih banyak lahan terlantar.

"Ada potensi luas, lahan terlantar di balik gedung tinggi yang belum dibangun," katanya.

Sedangkan calon Gubernur Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun mengatakan salah satu program yang bisa diwujudkan menurutnya adalah program pangan mandiri. 

 “Jadi setiap kecamatan kita jadikan kota wisata sehingga pertanian mandiri di situ bisa berkembang,” jawab Dharma dalam konferensi pers pasca debat kedua Pilkada Jakarta seperti disiarkan dalam Youtube KPU Jakarta, Minggu (27/10).  

 Ia bersama timnya akan membentuk kelompok tim adab, terdiri dari guru honorer dan ahli pertanian, untuk membina warga sekaligus menyediakan bibit.

"Tidak akan kami lepaskan sampai kami selesai menjabat,” katanya.

Adapun untuk tanaman yang bisa dibudidayakan, ia menyebutkan bisa dengan mengandalkan tanaman yang mudah ditanam di rumah, seperti cabai dan bayam yang bisa ditanam tanpa pupuk. 

 “Untuk bagian dari preventive medicine yang diperlukan oleh kita semua, sehingga biaya hemat, tidak perlu sering-sering datang ke rumah sakit,” ujarnya.



Reporter: Kamila Meilina