Perluas Lapangan Kerja, Menaker Godok Direktorat Khusus Penyandang Disabilitas

Katadata
Menaker Yassierli menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10)
Penulis: Ade Rosman
30/10/2024, 13.31 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan saat ini Kementerian Ketenagakerjaan tengah menggodok kebijakan baru yang dirancang untuk membantu penyandang disabilitas. Hal itu disampaikan Yassierli saat memaparkan program visi misi Presiden Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10).

"Salah satu usulan kami itu adalah perlu satu direktorat khusus yang kemudian menangani pelatihan untuk penyandang disabilitas. Ini sedang kami upayakan," kata Yassierli dalam paparannya.

Menurut Yassierli, usulan itu didasari pada visi misi serta astacita Presiden Prabowo Subianto. Dalam astacita Prabowo terdapat dua poin yang menjadi perhatian Kemenaker yakni nomor 3 dan 4.

"Nomor 3 itu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur," kata dia.

Poin itu, kata Yassierli, relevan dengan Kemenaker untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas. Dalam praktiknya, Yassierli mengatakan Kemenaker akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan kementerian lain untuk mendorong sektor kewirausahaan dan industri kreatif.

Kemudian astacita nomor 4 berkaitan dengan memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, dan teknologi. Dalam hal ini, ia menyoroti perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

"Kami juga melihat sebenarnya ketika kita lakukan koordinasi di internal kementerian, segmen perempuan, segmen terkait penyandang disabilitas sepertinya kita perlu prioritaskan ke depan," kata dia.

Lebih jauh Yassierli menjelaskan, program prioritas Prabowo-Gibran yakni menciptakan lapangan kerja berkualitas, pendalaman hilirisasi, dan industrialisasi. Ada pula program perlindungan tenaga kerja lokal, peningkatan kapabilitas dan pelatihan tenaga kerja, pengembangan kewirausahaan dan industri kreatif.

Sehari sebelumnya, Yassierli mengatakan fokus utama program prioritasnya setelah dilantik adalah menangani isu pengangguran dan menciptakan lapangan kerja baru. Untuk mencapai tujuan tersebut, Yassierli merencanakan revitalisasi balai latihan kerja (BLK) guna meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan skala pelatihan kerja.

Program revitalisasi ini, kata dia, akan memastikan bahwa BLK mampu memberikan pelatihan yang lebih luas, dengan target mencetak hingga satu juta tenaga kerja terlatih setiap tahun. Dalam skema tersebut, para peserta akan mendapatkan pembekalan intensif selama dua hingga tiga bulan, sehingga mereka siap memasuki dunia kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

Reporter: Ade Rosman