Agenda Prabowo di Inggris: Temui Raja Charles, Jaring Investasi Rp 111 Triliun

Setneg.go.id
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer, di kantor PM Downing Street 10, London, Inggris, pada Kamis (21/11).
22/11/2024, 14.44 WIB

Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan kunjungannya ke Inggris. Dalam lawatannya ke Britania Raya, Prabowo sempat bertemu dengan Raja Charles hingga mengamankan investasi ratusan triliun.

Tak hanya itu, Prabowo juga bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Usai pertemuan, Inggris menjanjikan dukungan bagi program makan bergizi gratis hingga Indonesia untuk masuk Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD.

"Mengingat manfaat dari kelompok perdagangan yang dinamis ini, kami menyatakan kesediaannya untuk berbagi pengalaman dalam proses aksesi," tulis isi joint statement kedua pemimpin, Kamis (22/11).

Berikut rincian agenda Prabowo di Inggris:

Bertemu Raja Charles

Prabowo bertemu dengan Raja Charles III Istana Buckingham Palace pada Kamis (21/11) pagi, waktu setempat. Dia tiba di Istana Buckingham pada pukul 10:20 waktu setempat menggunakan iring-iringan mobil rangkaian berwarna putih berlogo bendera merah putih di sisi kiri dan bendera negara Inggris di sisi kanan.

Setibanya Buckingham, Prabowo segera masuk bertemu dengan Raja Charles untuk melangsungkan pertemuan tertutup. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengundang Raja Charles III untuk mengunjungi Indonesia.

"Beliau sudah dua kali ke Indonesia dan saya mengundang beliau untuk datang lagi," kata Prabowo saat memberikan keterangan yang disiarkan dari Youtube, Jumat (22/11).

Temui PM Inggris

Seusai bertamu ke kediaman Raja Charles di Istana Buckingham, Prabowo kemudian memenuhi undangan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer di Downing Street 10, dan Wakil PM Inggris Angela Rayner di Lancaster House.

Hasil pertemuan tersebut, Inggris menyambut baik pengajuan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD. Britania Raya juga bersedia untuk menyediakan paket dukungan teknis untuk persiapan keanggotaan Indonesia di OECD. K

Tak hanya itu, Inggris berkomitmen untuk mendukung program makan bergizi gratis di masa Pemerintahan Prabowo. Inggris menyadari pentingnya nutrisi yang baik dalam mendukung perkembangan pikiran dan pendidikan anak-anak.

“Untuk itu, kami menyambut baik kemungkinan kerja sama, termasuk melalui berbagi praktik terbaik dan pelajaran yang telah dipelajari di bidang ini,” tulis joint statement Indonesia dan Inggris, dikutip dari website Pemerintahan Inggris, Jumat (22/11).

Jaring Komitmen Investasi Ratusan Triliun

Prabowo juga menyempatkan diri untuk menghadiri pertemuan dengan 19 pimpinan perusahaan multinasional pada agenda CEO Roundtable Forum di salah satu ruangan State Dining Room yang berada di Lancester House, London, pada Kamis (21/11) sore.

Prabowo mengatakan, perusahaan energi asal Inggris, BP, menyalurkan komitmen investasi senilai US$ 7 miliar atau Rp 111,4 triliun. Investasi tersebut untuk pengadaan teknologi penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon (CCUS) dan unit compression and control (UCC) di Proyek Tangguh yang terletak di Lapangan Ubadari, Teluk Bintuni, Papua Barat.

Proyek tersebut berpotensi menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik gas per tahun. Direktur Utama BP, Murray Auchincloss, menyampaikan bahwa proyek  Ubadari yang mencakup peningkatan perolehan gas melalui CCUS merupakan proyek lanjutan. Produksi di lapangan Ubadari diperkirakan akan dimulai pada tahun 2028.

“Ini menjadi proyek pertama di Indonesia yang memanfaatkan CCUS untuk memaksimalkan perolehan gas,” kata Murray Auchincloss, dikutip dari siaran pers pada Jumat (22/11).

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan hasil pertemuan itu menghasilkan komitmen dari perusahaan asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain BP, investor lainnya adalah Swire Group..

"Mereka sudah menyampaikan minatnya, dan yang paling penting bagaimana Kementerian Investasi menindaklanjuti itu dengan memberikan fasilitas agar komitmen-komitmen itu bisa berjalan dengan cepat," kata Rosan kepada wartawan seusai agenda CEO Roundtable Forum.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu