Membanding Praktik Makan Gratis di Sekolah Negara G20, Ada Inggris hingga Brasil

ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Siswa bersiap menyantap makanan bergizi gratis di SDN Sirahcai, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/11/2024).
22/11/2024, 16.58 WIB

Presiden Prabowo Subianto giat mempromosikan program makan bergizi gratis saat melakoni rangkaian tur kunjungan luar negeri sejak 8 November lalu. Sejumlah negara seperti seperti Cina, Brazil, Prancis, hingga Amerika Serikat (AS) turut mendukung program yang akan mulai berjalan di Indonesia pada 2 Januari mendatang.

Makan gratis di Indonesia menyasar 19,47 juta orang hingga akhir tahun 2025. Program ini bakal menyasar kepada anak-anak dan ibu hamil dengan total anggaran untuk program makan bergizi gratis sejumlah Rp 71 triliun.

Pada sesi pertemuan forum bisnis Indonesia-Brasil di Rio de Janeiro pada 17 November 2024 lalu, Prabowo mengatakan tidak ada gunanya Indonesia menjadi negara anggota G20 di tengah situasi 25% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Menurut Prabowo, status kurang gizi itu terjadi lantaran belum semua anak mendapatkan akses makan yang mencukupi.

Prabowo menegaskan komitmen dirinya sebagai presiden untuk menjalankan program makan gratis untuk setiap anak di Indonesia. Prabowo juga mengulangi narasi serupa saat menjadi pembicara dalam sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada Senin, 18 November kemarin.

Dia Menekankan bahwa program makan bergizi gratis bagi anak-anak merupakan bagian vital dan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pemerintahan saat ini.

"Makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian vital dari strategi kami, ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda kami agar bisa mendapatkan manfaat pendidikan," kata Prabowo.

Prabowo bahkan tengah menyiapkan tim khusus untuk mempelajari skema program makan gratis bagi siswa sekolah di Brasil. Prabowo telah memberi instruksi kepada tim tersebut untuk berkoordinasi dengan duta besar Brasil untuk Indonesia, George Monteiro Prata.

Program makan gratis merupakan kebijakan yang jamak diterapkan oleh negara anggota G20. Tercatat ada empat negara anggota forum ekonomi G20 yang telah menerapkan penyaluran dan distribusi makan gratis untuk anak usia sekolah.

Berikut daftar negara anggota G20 yang telah melaksanakan program makan gratis untuk anak usia sekolah:

Makan Bergizi di Brazil

Melansir artikel oleh National Public Radio (NRP) bertajuk ‘School lunches are Brazil's secret — and delicious — weapon in halting hunger’ yang diterbitkan pada 8 Januari 2024 lalu, program makan gratis di Brasil bagi anak usia sekolah menyasar kepada lebih dari 40 juta siswa.

Distribusi makan gratis itu menyebar mulai dari tempat penitipan anak hingga sekolah menengah atas di 5.570 kota di seluruh penjuru Brasil. Program ini telah menjadi pilar upaya pasca Pandemi Covid-19 untuk menjaga agar anak-anak tetap mendapatkan makanan dan bersekolah.

Di sisi lain, program itu juga memberikan peluang ekonomi bagi petani dan lapangan kerja bagi sebagian orang tua  siswa. NRP, sebuah jaringan media nirlaba asal Amerika Serikat (AS) itu juga menuliskan, meskipun sekolah negeri di seluruh Brasil dijalankan oleh pemerintah kota dan negara bagian, sebagian besar program makanan mereka dibiayai dengan dana federal.

Pada bulan Maret, Presiden Lula da Silva meningkatkan pembayaran tersebut sekitar 35%. Menu sekolah juga telah direvisi untuk mendukung pola makan sehat dan tujuan ekonomi. 

Sejak tahun 2009, sebuah peraturan telah mewajibkan setidaknya 30% dana federal disalurkan untuk produksi yang dipasok oleh pertanian skala kecil atau keluarga, dengan preferensi diberikan kepada pemasok lokal.

NRP menuliskan contoh berjalannya program makan gratis di Professor Lourdes Heredia Mello Municipal School, São Paulo. Penyaluran makan gratis dibagikan di kafetaria atau kantin sekolah saat waktu makan siang.

Salah satu menu yang tersedia menyesuaikan dengan usia siswa. Adapun makanan yang ditawarkan oleh sekolah adalah salah satu menu favorit anak berusia 6 tahun, yakni pasta dengan saus tomat. Ada juga tuna dengan sayuran dan salad kangkung. Para siswa juga diberikan semangkuk salad buah sebagai hidangan penutup.

Praktik Makan Bergizi di Cina

Komite Tetap Dewan Negara atau Kabinet Pemerintahan Cina meluncurkan rencana perbaikan gizi bagi siswa pedesaan pada 26 November 2011. Saat itu, Pemerintah Cina mengalokasikan lebih dari 16 miliar yuan atau US$ 2,47 miliar untuk mendukung 26 juta siswa dengan subsidi pangan sebesar 3 yuan per hari.

Komite Tetap Dewan Negara di Cina merupakan bagian dari struktur pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri. Komite Tetap ini berfungsi sebagai badan pengambilan keputusan tingkat tinggi di bawah Dewan Negara dan memainkan peran penting dalam menjalankan administrasi pemerintahan.

Pada bulan Oktober 2012, program percontohan di tingkat nasional dan provinsi telah memberikan subsidi makanan bergizi kepada 33 juta siswa di pedesaan.

The China Development Research Foundation (CDRF) mencatat, Kantor Gizi Siswa Nasional Cina pada akhir 2012 mengeluarkan instruksi agar sekolah-sekolah di pedesaan mendirikan kantin sebagai lokasi produksi dan distribusi makan gratis.

Survei CDRF menunjukkan bagaimana program ini telah memperbaiki situasi gizi siswa di pedesaan dan telah membantu perkembangan fisik dan intelektual siswa. Namun untuk menjamin keberlanjutan program, diperlukan struktur sistematis yang lebih terstruktur.

CDRF menghitung bahwa pemerintah pusat harus menambah subsidi pangan sejumlah 0,8 yuan per siswa untuk menutupi biaya operasional. Tambahan ini diluar dari subsidi pangan wajib sebesar 3 yuan per hari.

Pada tahun 2014, jumlah dana yang diberikan pemerintah pusat kepada sekolah percontohan meningkat menjadi 4 yuan untuk satu anak per hari dengan jumlah totalnya mencapai sekitar 20 miliar yuan.

Praktik Makan Bergizi di India

India meluncurkan program perbaikan gizi untuk anak-anak sekolah mulai 15 Agustus 1995. Melansir website Kementerian Pendidikan India, skema itu awalnya diterapkan khusus untuk siswa di jenjang pendidikan sekolah dasar negeri bertajuk National Programme of Nutritional Support to Primary Education (NP-NSPE).

Pada tahun 2001, program ini diubah menjadi Skema Makan Siang Berbasis Masakan atau Mid-Day Meal Scheme (MDMS). Kebijakan ini menyasar kepada setiap anak di sekolah dasar negeri wajib untuk memeroleh makan siang gratis dengan kandungan minimal 300 kalori energi dan 8-12 gram protein setiap hari, selama minimal 200 hari per tahun.

Pemerintah India pada tahun 2006 meningkatkan biaya makan gratis menjadi 1,80 rupee tiap satu anak per hari untuk negara bagian di Wilayah Timur Laut seperti Arunachal Pradesh, Assam, Manipur, Meghalaya. Sementara biaya untuk negara bagian di wilayah lain naik menjadi 1,50 rupee tiap satu anak per hari.

Selain itu, pemerintah pusat turut menyediakan dana untuk pembangunan dapur dan gudang dengan anggaran sebesar 60.000 rupee per unit. Fasilitas ini juga termasuk pengadaan perangkat dapur sebesar 5.000 rupee per sekolah.

Setahun kemudian pada 2007, skema ini diubah menjadi Program Nasional Makan Siang di Sekolah atau National Programme of Mid Day Meal in Schools). Norma gizi untuk jenjang ini ditetapkan pada 700 kalori dan 20 gram protein. Pada 1 April 2008, cakupan skema diperluas ke tingkat kelas VI sampai dengan VIII di seluruh wilayah di India.

Pelaksanaan Program Makan Bergizi di Inggris

Program makanan sekolah gratis di Inggris memberikan makanan bebas biaya untuk semua anak yang berada di sekolah dasar negeri, khususnya pada jenjang anak usia 4–7 tahun. Sementara untuk siswa yang lebih tua atau usia 16-18 tahun, makanan gratis diberikan kepada mereka yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Melansir dokumen panduan makanan sekolah gratis yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Inggris pada Maret 2024 lalu, ketentuan distribusi makan gratis merupakan amanat dari Undang-Undang Pendidikan tahun 1996. Instrumen hukum itu mengharuskan sekolah dan akademi untuk menyediakan makan gratis bagi siswa kurang mampu.

Siswa penerima makan gratis di sekolah merupakan anak dari orang tua yang memiliki pendapatan bersih tahunan kurang dari £7.400 atau sekira Rp 147,8 juta dengan asumsi nilai tukar Rp 19.975 per poundsterling.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.