Menhan Ungkap Kondisi Rumah Kostrad, Sebut Lebih Buruk dari Pedagang Asongan

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersiap mengikuti Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menhan, Panglima TNI, KASAD, KASAL, dan KASAU di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Penulis: Ade Rosman
25/11/2024, 15.10 WIB

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan terdapat rumah dari satuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang kondisinya memprihatinkan. Hal itu disampaikan Sjafrie saat rapat kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (25/11).

Dalam rapat itu, Sjafrie semula menyinggung perihal bagaimana memberdayakan prajurit, termasuk melihat dari aspek kesehatan juga tempat tinggalnya ia mengatakan prihatin lantaran menilai ada rumah dinas prajurit kostrad yang lebih buruk dari rumah pedagang asongan.

"Ini terjadi di Jakarta, belum lagi kalau kita melihat di wilayah-wilayah di luar Jawa," kata Sjafrie. 

Menurut Sjafrie kondisi memprihatinkan kesejahteraan prajurit itu telah dilaporkan pada Presiden Prabowo Subianto untuk juga memperhatikan kesejahteraan prajurit, di samping memperhatikan alat utama sistem senjata (Alutsista). "Ini sudah  mendapatkan atensi presiden, tinggal memerlukan dukungan dari bapak-bapak dan ibu-ibu anggota Komisi I DPR," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Sjafrie menerangkan, dalam konteks akuntabilitas dan transparansi, Kemenhan dan TNI dalam mengelola anggaran direview terlebih dahulu oleh BPKP. Pengajuan baik itu menurut Sjafrie bottom up maupun kebutuhan yang mendesak. 

“Presiden sudah instruksikan agar supaya kita melakukan ini secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan BPKP," kata dia.

Pada rapat kerja itu, Menhan Sjafrie juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing TNI. Ia mengatakan kekuatan global perlu menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dia menegaskan agar cinta terhadap tanah air tetap harus dikedepankan pada tataran yang lebih tinggi. "Kita memang bangsa yang cinta perdamaian, tetapi kita pun bangsa yang harus lebih cinta kepada kemerdekaan, ini adalah pesan-pesan pendahulu kita, founding fathers kita dalam mendirikan negara kita," katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga mencermati dan mengantisipasi gangguan terhadap eksistensi kedaulatan NKRI dengan mengantisipasi hal-hal yang terjadi di dalam negeri. Kementerian Pertahanan menurut dia akan mengantisipasi adanya kemungkinan hal yang bisa jadi faktor yang mengganggu strategi nasional. 


Reporter: Ade Rosman