Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkap proyek Giant Sea Wall belum bisa terealisasi karena masih terkendala oleh keterbatasan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Demi menyelesaikan masalah tersebut, AHY mengajak pihak swasta untuk berinvestasi dalam proyek tanggul laut raksasa yang akan membentang dari Jakarta hingga Gresik. Saat ini, pihaknya tengah berupaya menarik minat investor untuk mendanai proyek tersebut. AHY menegaskan bahwa Giant Sea Wall adalah proyek jangka panjang yang memerlukan anggaran besar dan perlu dipersiapkan sejak dini.
“Sehingga sekali lagi saya mengundang keterpanggilan putra-putri bangsa untuk bisa berinvestasi,” kata AHY kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/11).
Lebih lanjut, AHY mengungkapkan bahwa dirinya belum dapat menyebutk cakupan atau nilai anggaran untuk proyek Giant Sea Wall tersebut sebab saat ini proyek tersebut masih dalam tahap kajian bersama. Ia menambahkan fokus utama saat ini adalah Jakarta, namun perencanaan jangka panjang juga terus disusun.
“Karena Pantura ini kan juga tidak hanya di Jakarta, tapi sampai ke wilayah Cirebon, Jawa Tengah tadi sampai bahkan Jawa Timur,” tambahnya.
Prabowo Akan Andalkan Pendanaan Swasta
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebut salah satu infrastruktur yang jadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto adalah Giant Sea Wall. Proyek tanggul laut raksasa tersebut akan membentang dari Jakarta hingga Gresik.
Doddy mengaku telah mendapat arahan dari Kepala Negara untuk lebih serius dalam membangun Giant Sea Wall. Sehingga, pihaknya akan fokus membangun Giant Sea Wall di Jakarta sekitar 21 kilometer.
"Giant Sea Wall adalah program infrastruktur besar Presiden Prabowo, terutama di bagian Jakarta. Sebab, penurunan muka tanah di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan," kata Doddy dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Rabu (30/10).
Adapun Giant Sea Wall di Jakarta dirancang menjadi percontohan bagi konstruksi tanggul laut raksasa di wilayah lain. Walau demikian, Doddy mengakui anggaran untuk konstruksi Giant Sea Wall pada tahun depan terbatas.
Oleh karena itu, sebagian besar pendanaan terkait pembangunan Giant Sea Wall akan mengandalkan pihak swasta. Sebab, sebagian besar anggaran dalam pembangunan infrastruktur akan dialokasikan untuk mendukung pertanian, pendidikan, dan kesehatan.