Prabowo Tinjau Tambak Ikan Nila di Karawang untuk Pasokan Program Makan Gratis

Sekretariat Presiden
Presiden Prabowo Subianto meninjau Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Karawang, Jawa Barat, Senin (2/12). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
2/12/2024, 11.55 WIB

Presiden Prabowo Subianto meninjau Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin (2/12).

Prabowo tiba di kawasan BLUPPB Karawang sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menuju menara pandang untuk meninjau tambak budidaya ikan nila salin.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang mendampingi Prabowo selama kunjungan ke BLUPPB memberikan penjelasan melalui panel layar mengenai potensi dan produktivitas tambak budidaya ikan nila salin. Trenggono menjelaskan tambak itu memiliki target produksi mencapai 80-100 ton per hektar siklus atau sekali panen.

Program budidaya ikan nila salin di BLUPPB Karawang akan mendukung penyediaan makanan bergizi gratis berbasis protein ikan kepada masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Prabowo bersama Trenggono serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan kemudian melakukan penebaran benih ikan nila salin di salah satu kolam tambak. Setelah itu, Prabowo meninjau area pendederan benih ikan nila salin yang menjadi bagian dari siklus awal budidaya.

Pembangunan tambak ikan nila ini sebelumnya diresmikan oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada 8 Mei 2024 lalu. Modeling budidaya ikan nila salin milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini dibangun sejak 2023 dengan lahan seluas 80 hektare (ha). Biaya investasi pembangunan fasilitas sarana prasarana modeling nila mencapai Rp 76 miliar.

Pembangunan fasilitas budidaya ikan nila ini diharapkan dapat menangkap peluang permintaan ikan pasar global yang mencapai US$ 14,4 miliar atau sekira Rp 231,7 triliun pada 2024.

Fasilitas budidaya tersebut sebelumnya merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984 silam dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat dan berhenti pada 1998.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu