Setelah Gerindra dan Golkar, Giliran PAN Buka Pintu Terima Jokowi Bergabung

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/foc.
Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan (tengah) menerima dokumen dari Ketua DPW Partai Amanat Nasional DKI Jakarta Eko Patrio (kanan) saat Rakernas (Rapat Kerja Nasional) ke 4 di Jakarta, Sabtu (29/6/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
13/12/2024, 13.55 WIB

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengatakan partainya membuka pintu bagi Presiden RI ke-7 Joko Widodo bila ingin bergabung. Tak hanya Jokowi, Eko mengatakan partainya juga terbuka untuk keluarga Jokowi bila ingin bergabung dengan PAN.

"Buat keluarganya Pak Jokowi, terutama Pak Jokowi, jadi kami welcome, 1.000% kami memberikan kesempatan dan berkontribusi besar untuk kemajuan Partai Amanat Nasional," kata Eko di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, seperti dikutip, Jumat (13/12). 

Menurut Eko, merupakan sebuah kehormatan bagi PAN untuk menerima Jokowi dan keluarga. Eko mengatakan Jokowi merupakan seorang negarawan yang memiliki kemampuan kepemimpinan kuat. 

"Apalagi kecintaan rakyat Indonesia terhadap Pak Jokowi itu tinggi sekali 70-80% pada waktu itu," ucapnya.

Lebih jauh Eko mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah membangun komunikasi dengan Jokowi. Namun pihaknya mengembalikan keputusan tersebut kepada mantan Presiden RI dua periode itu.

Dia menyebut sikap PAN membuka diri terhadap Jokowi untuk bergabung tersebut disiratkan melalui komunikasi yang dijalin antara Zulhas dengan Jokowi. “Jadi artinya komunikasi sih terbangun, tinggal nanti kan goal-nya dari Pak Jokowi juga, apakah beliau mau berpartai atau tidak, kan itu tergantung dari beliau," ujar Eko. 

Sebelumnya, Rabu (4/12), Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Hasto pun mengatakan PDIP akan mengeluarkan surat pemecatan kepada kader PDIP yang dinilai sudah membelot dari nilai partai termasuk untuk Jokowi.  

Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden Periode 2024--2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.

Pernyataan Hasto dibalas oleh pimpinan Partai Gerindra dan Golkar yang menyatakan siap menerima Jokowi menjadi kader kehormatan partai. Kedua partai menilai Jokowi merupakan figur pemimpin yang memiliki banyak kontribusi pada negara. 

Reporter: Ade Rosman