Bahlil Respons Pemecatan Jokowi dari PDIP: Golkar Terbuka untuk Semua

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato dalam peringatan puncak HUT ke-60 partai yang ia pimpin di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).
16/12/2024, 18.27 WIB

Partai Golkar menanggapi langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memecat Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia enggan menanggapi terlalu jauh pemecatan tersebut. Meski demikian, ia mengatakan Golkar merupakan partai yang terbuka kepada semua golongan. 

"Golkar terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat partai politik,” ujar Bahlil  di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (16/12).

Bahlil menilai Jokowi merupakan figur yang punya nilai elektoral tinggi dalam lanskap politik domestik. Menurut Bahlil, status Jokowi sebagai mantan presiden dapat memunculkan simpati rakyat yang berdampak positif bagi partai politik.

“Setiap partai politik pasti punya keinginan untuk mengajak tokoh-tokoh yang potensial. Pak Jokowi kan mantan presiden, pasti punya simpati banyak orang,” kata Bahlil.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengatakan pihaknya menyambut Jokowi dan keluarga dengan tangan terbuka jika ingin bergabung dengan partai Golkar.

“Jadi persoalannya bukan ajak mengajak, tetapi kita akan menyampaikan bahwa sikap, karakter Golkar sebagai sebuah partai terbuka, Golkar ini partai rakyat, bukan milik keluarga dan tidak ada pemegang saham terbesar,” kata Idrus di Jakarta, Jumat (6/12).

Sedangkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan dirinya tidak berwenang untuk menyikapi situasi internal partai politik lain. Dia menyebut kondisi politik saat ini cenderung stabil seiring pelaksanaan pemilihan presiden, legislatif dan kepala daerah yang berjalan baik.

"Tentu masih ada proses mengajukan ke Mahkamah Konstitusi itu bagian dari demokrasi yang sehat yang harus kita jaga dengan baik,” kata AHY.

AHY juga enggan menanggapi pertanyaan wartawan mengenai sikap Demokrat yang membuka peluang bagi Jokowi untuk bergabung dengan partai yang didirikan oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Lebih baik tanyakan langsung ke Pak Jokowi,” ujar AHY.

Jokowi beri dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.)

PDIP telah memecat Jokowi dari kader partai. Selain Jokowi, surat keputusan pemecatan juga dilayangkan untuk Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

Kepastian pemecatan Jokowi dan keluarga dibacakan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun. Ia mengaku diperintahkan oleh Ketua Umum PDIP, di hadapan seluruh jajaran Ketua DPD PDIP se-Indonesia.

"DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap saudara Joko Widodo, saudara Gibran Rakabuming Raka, dan saudara Bobby Nasution, serta 27 anggota lain yang kena pemecatan," kata Komar dalam keterangan video, Senin (16/12).

Jokowi dipecat atas beberapa alasan. PDIP menilai Jokowi telah  melanggar kode etik, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Jokowi juga disebut tidak disiplin karena tak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon yang diusung PDIP di Pilpres 2024.

Alasan yang sama juga ditujukan pada Gibran dan Bobby. PDIP menilai baik Gibran maupun Bobby tidak layak lagi dipertahankan menjadi kader PDIP. 

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu