6 Fakta di Balik PSSI Ganti Shin Tae-Yong, Ultras Garuda Kirim Surat Terbuka

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Pelatih Timnas U20 Shin Tae Yong (kanan) memeluk Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (kiri) saat mengunjungi pemusatan latihan di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
8/1/2025, 11.57 WIB

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI resmi memecat pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong pada Senin (6/1). Pergantian pelatih asal Korea Selatan itu menuai pro dan kontra lantaran diumumkan tanpa ada kejadian luar biasa sebelumnya. 

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memberhentikan Shin Tae-yong dari jabatan pelatih tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia. Keputusan itu disampaikan Ketua PSSI Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar Senin (6/1). 

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan untuk masa selanjutnya timnas memerlukan pelatih yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati banyak pihak. Pelatih juga perlu membangun komunikasi yang lebih baik dengan seluruh pemain dan official

“Dinamika dari tim nasional ini perlu menjadi perhatian khusus oleh kami dalam evaluasi,” ujar Erick dalam konferensi persen. 

Pada kesempatan itu ia mengucapkan terima kasih kepada Shin Tae-yong atas dedikasi selama 3 tahun terakhir menjadi pelatih. Ia menyebut di bawah kepemimpinan pelatih asal Korea Selatan itu timnas sepakbola putra Indonesia menunjukkan prestasi yang konsisten. 

Berikut sejumlah fakta dalam pergantian pelatih timnas Shin Tae Yong

Perjalanan Shin Tae-yong Latih Timnas

Shin Tae-yong menandatangani kontrak dengan PSSI sejak Desember 2019. Ia mengambil tongkat estafet kepelatihan timnas dari pelatih sementara Yeyen Tumena yang menggantikan Simon McMenemy. 

Kontrak Shin seharusnya sudah habis pada 2024 ini. Namun, pada 28 Juni 2024, PSSI mengumumkan perpanjangan kontrak Shin Tae-Yong untuk lanjut menjadi juru taktik di Timnas. Saat itu Timnas Indonesia akan menghadapi laga kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2026.

Selama melatih Timnas, Shin Tae-yong menunjukkan kinerja moncer dengan membawa prestasi untuk timnas. Pada penampilan pertamanya, Shin Tae-yong membawa Indonesia hingga ke final Piala AFF 2020, meskipun harus puas menjadi runner-up setelah kalah agregat 2-6 dari Thailand.

Pada 2023 sejumlah pencapaian diraih seperti runner up Piala AFF U-23 2023, lolos Piala Asia U-20 2023, dan lolos ke babak 16 besar setelah bersaing ketat di fase grup.

Selanjutnya pada 2024 timnas Indonesia menempati peringkat keempat Piala Asia U-23 2024. Indonesia berhasil menyingkirkan Korea Selatan di perempat final sebelum akhirnya finis di posisi keempat. Saat ini timnas sudah mengantongi tiket untuk mengikuti piala Asia 2027. 

Alasan PSSI Pecat Shin Tae-yong

Ketua PSSI Erick Thohir menyampaikan wacana mencopot Shin Tae-yong muncul  sejak pertandingan kualifikasi piala dunia 2026 Cina vs Indonesia di Stadion Qingdao pada 15 Oktober 2024.

PSSI tidak segera memecat Shin Tae-yong setelah pertandingan melawan Cina lantaran jadwal Timnas padat saat itu. Sebulan setelah melawat ke Cina, Timnas Indonesia harus menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno masing-masing pada 15 dan 19 November.

“Saya melihat dinamika saat itu kompleks, waktu itu terlalu mepet dan kami tidak ingin ambil keputusan secara tergesa-gesa,” kata Erick Thohir saat menggelar konferensi pers di Menara Danareksa Jakarta, Senin (6/1).

Dia menyampaikan keputusan PSSI menghentikan kerja sama dengan Shin Tae-yong saat ini cenderung lebih terukur. Alasannya, para punggawa Timnas punya waktu dua bulan lebih untuk beradaptasi dengan pelatih baru.

Kritik Momen Pergantian 

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menyesalkan momentum pemecatan Shin Tae-yong oleh PSSI. Menurut dia, pemberhentian pelatih timnas merupakan hal biasa. PSSI memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat, memberhentikan, atau mengganti pelatih timnas.

“Yang agak disesalkan yakni momentumnya. Shin Tae-yong diganti saat timnas sedang menghadapi fase kritis dalam perjuangan lolos ke Piala Dunia 2026,” kata Kusnaeni saat dihubungi pewarta pada Senin (6/1).

“Indonesia masih punya empat pertandingan (kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga) tersisa yang cukup berat. Tapi Timnas masih punya peluang untuk lolos,” Kusnaeni menambahkan.

Menurut Kusnaeni, alangkah lebih ideal jika PSSI membiarkan Timnas dan pelatih Shin Tae-yong menyelesaikan perjuangan pada kualifikasi Piala Dunia 2026. Setelah perjalanan timnas berakhir, barulah dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja pelatih asal Korea Selatan itu.

Suporter Timnas Ultras Garuda Kirim Surat Terbuka 

Kritik atas pergantian Shin Tae-yong dari kursi pelatih juga datang dari kelompok suporter. Utras Garuda yang merupakan salah satu basis pendukung timnas turut memberikan kritik kepada PSSI yang disampaikan lewat surat terbuka. 

Dalam unggahan yang dimuat di instagram, Ultras Garuda mempertanyakan keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae Yong di tengah perjalanan timnas di babak prakualifikasi babab ketiga piala dunia 2026. Ultras Garuda menilai keputusan PSSI dibuat tergesa-gesa dan tidak transparan. 

Dalam surat terbuka tersebut mereka menulis empat poin besar. Mereka meminta PSSI memberikan penjelasan resmi dan klarifikasi alasan pelatih Shin dipecat. Pada butir kedua mereka  mendesak dilakukannya audit independen untuk menilai kinerja dan kebijakan PSSI. 

Hal lain yang tak kalah digaungkan adalah perlunya dilakukan reformasi struktural PSSI. Ultras Garuda menilai kinerja timnas tidak hanya ditentukan oleh pelatih tetapi juga komitmen dari PSSI. Mereka memberi tenggat waktu kepada PSSI untuk memberikan penjelasan secara terbuka hingga 12 Januari 2024. 

Pelatih Pengganti Diumumkan 12 Januari 

PSSI pun telah menunjuk pelatih asal Belanda menjadi juru taktik Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong. Pelatih baru timnas dijadwalkan tiba di Jakarta tanggal 11 Januari dan langsung bertugas sehari setelahnya.

Erick Thohir mengatakan pihaknya bakal menggelar konferensi pers sekaligus pengenalan pelatih anyar timnas Indonesia pada 12 Januari sekitar pukul 4 sore. "Pelatihnya dari Benua Eropa, dari Belanda," kata Erick seusai menggelar konferensi pers di Menara Danareksa Jakarta pada Senin (6/1).

Erick enggan menyebut nama pelatih baru secara lugas. Dia hanya bercerita bahwa dirinya telah melakukan wawancara kepada tiga calon pelatih timnas sejak 25-30 Desember 2024 di sebuah negara di Eropa.

Sejauh ini beredar rumor tiga nama pelatih Belanda yang bakal menggantikan Shin Tae Yong. Mereka adalah Patrick Kluivert, Louis van Gaal, dan Marco van Basten.

Patrick Kluivert Dikabarkan Sudah Tanda Tangani Kontrak 

Mantan pemain sepak bola asal Belanda Patrick Kluivert dikabarkan telah menyepakati kontrak sebagai pelatih timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong (STY). Jurnalis olah raga Italia sekaligus pakar transfer sepak bola, Fabrizio Romano, menyampaikan informasi tersebut dalam akun media sosial Instagram @fabriziorom pada Senin (6/1).

“Here We Go! Patrick Kluivert akan bergabung sebagai pelatih kepala baru tim nasional Indonesia,” tulis Romano.

Ia juga menyampaikan Indonesia memberikan kontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun kepada Patrick Kluivert. Fabrizio mengatakan kedua belah pihak telah menyepakati dan menyelesaikan kontrak Patrick Kluivert untuk menjadi juru taktik timnas Indonesia.

“Presentasi resmi akan berlangsung pada 12 Januari di Indonesia. Tujuan utamanya adalah lolos ke kualifikasi Piala Dunia,” ujar Romano.

Patrick Kluivert merupakan striker yang pernah merumput di sejumlah tim jempolan seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, Newcastle United. Dia mengakhiri karir sebagai pemain di tim sepak bola liga Prancis, Lille pada 2004 silam.

Setelah pensiun dari pemain, Kluivert melanjutkan karier di dunia kepelatihan, termasuk menjadi asisten pelatih di tim nasional Belanda dan direktur akademi beberapa klub seperti Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG). Pria kelahiran Amsterdam 1 Juli 1976 itu juga pernah menjadi manajer klub liga Turki, Adana Demirspor.

Putra Shin Tae-yong Protes

Putra mantan pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY), Shin Jae-won, turut memberikan tanggapan terkait keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memberhentikan ayahnya dari jabatan juru taktik timnas per 6 Januari 2025. Kritik disampaikan melalui konten story di media sosial Instagram @shin_jaewon77 pada 6 Januari 2025. 

Unggahan tersebut berisi gambar STY berdampingan dengan Erick Thohir dengan latar belakang warna merah. Dalam unggahan story Instagram tersebut, Shin Jae-won mempertanyakan keputusan PSSI yang menyudahi kontrak kerja sama dengan ayahnya. 

"Setelah meningkatkan peringkat FIFA 50 posisi selama lima tahun dan mencapai klasemen ketiga di piala dunia, kok bisa dipecat?" tulis Shin Jae-won.

Ia juga menuliskan apresiasi kepada sang ayah. Shin Jae-won menekankan bahwa keluarga adalah pihak yang paling memahami upaya kerja keras STY selama melatih timnas Indonesia. "Terima kasih atas semua kerja kerasmu. Ayah sudah melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Keluarga Saya paling tahu itu," ujarnya.

Pria yang berprofesi sebagai pemain sepak bola di tim liga 2 Korea Selatan, Seongnam FC, itu turut memberikan komentar terhadap unggahan akun media sosial Instagram @pssi dengan keterangan 'Konferensi Pers PSSI 6 Januari 2025.' Shin Jae-won menuliskan kritik tajam terhadap sikap PSSI kepada STY yang dianggap telah memberikan kontribusi besar kepada Indonesia. 

Komentar Shin Jae-won pun mendapat atensi 2.451 disukai dan 430 komentar hingga pukul 16.02 WIB. "Dia telah membawa Indonesia sampai ke tahap ini, dan inilah cara kalian memperlakukannya. Kerja bagus PSSI, kalian akan menyesali keputusan-keputusan kalian," tulis Shin Jae-won.



Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu