Mendikti Tak Permasalahkan TNI Masuk Kampus: Ini Tempat Terbuka

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.
Sejumlah anggota Polisi, TNI, dan Forkopimda mengikuti apel gelar pasukan pengamanan pemungutan suara ulang (PSU) pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya pascaputusan Mahkamah Konstitusi di lapang SOR Kaliki, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025).
Penulis: Ade Rosman
24/4/2025, 11.18 WIB

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atau Mendiktisaintek Brian Yuliarto tak mempermasalahkan maraknya kasus TNI masuk ke kampus. Menurut dia, kampus merupakan tempat terbuka bagi siapa saja.

"Dalam konteks kerja sama penelitian atau kuliah akademik, mengisi materi, dan sebagainya, kampus adalah tempat yang terbuka," kata Brian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/4).

Brian mengatakan sudah ada banyak kerja sama kampus dengan TNI. "Mitra kampus tidak hanya dari TNI, tetapi juga kalangan industri dan profesional lainnya yang tentu bisa terlibat dalam proses pengajaran dan penelitian," kata dia.

Menurut dia, keterbukaan kerja sama dengan TNI dan institusi lainnya dapat bermanfaat bagi riset maupun inovasi yang akan dihadirkan.

"Dan ini harapannya, bisa menghasilkan produk-produk inovasi yang lebih baik. Sekarang misalnya, kami dengan Pindad. Ini kan industri senjata yang tentu berkaitan dengan TNI dan sebagainya, kami bekerja sama untuk menemukan berbagai hal seperti kemandirian industri dalam mendukung pelaksanaan pertahanan Indonesia," katanya.

Kendati demikian, ia enggan berpendapat terkait anggapan TNI masuk kampus merupakan bentuk intimidasi, lantaran marak setelah demonstrasi besar penolakan pengesahan revisi UU TNI.

"Jadi kami melihatnya dalam konteks itu (akademik) sebagai Kementerian Pendidikan Tinggi," kata Brian. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Ade Rosman