Netanyahu Sebut Konflik Israel - Iran Bisa Berakhir jika Khamenei Terbunuh

ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/hp/cf
Ammar Awad Seorang pria berjalan melewati spanduk kampanye pemilihan partai Likud yang menggambarkan pemimpinnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjelang pemilihan tanggal 23 Maret 2021, di Bnei Brak, Israel, Senin (22/3/2021).
17/6/2025, 12.59 WIB


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kematian pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei akan mengakhiri konflik dua negara. Menurutnya, rezim yang dipimpin Khamenei telah menyebarkan teror di wilayah tersebut.

Pernyataan Netanyahu disampaikan merespons kabar Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak rencana Israel membunuh Khamenei. Netanyahu yakin ketiadaan pemimpin tertinggi Iran itu tak akan meningkatkan konflik.

"Faktanya, apa yang dilakukan Israel adalah mencegah hal ini, mengakhiri agresi ini, dan kita hanya dapat melakukannya dengan melawan kekuatan jahat," kata Netanyahu saat wawancana dengan ABC News pada Senin (17/6).

Dia mengatakan, rezim Khamenei telah menyebarkan teror di Timur Tengah, mengebom ladang minyak Aramco di Arab Saudi, hingga melakukan sabotase di sejumlah wilayah.

"Perang abadi adalah yang diinginkan Iran, dan mereka membawa kita ke ambang perang nuklir," katanya.

Meski demikian, Netanyahu tak menjawab lugas apakah Israel tengah menargetkan Khamenei sebagai sasaran. Ia mengatakan Israel hanya melakukan hal yang perlu dilakukan.

"Saya tidak akan membahas rinciannya, tapi kami telah menargetkan ilmuwan nuklir papan atas mereka," katanya.

Netanyahu juga mengatakan bahwa Amerika Serikat berkepentingan mendukung Israel untuk menghapuskan program nuklir Iran. Ia juga memuji Presiden AS Donald Trump yang memberikan dukungan.

"Ini adalah pertempuran kebaikan melawan kejahatan, Amerika seharusnya mendukung," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.