Prabowo dan MBS Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Yaman, hingga Sudan
Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) menyampaikan sikap bersama terkait konflik Timur Tengah yang terjadi di Gaza, Yaman, Suriah, dan Sudan.
Indonesia dan Arab Saudi menyerukan gencatan senjata segera di kawasan konflik dan mendorong situasi damai yang berkelanjutan. Sikap dua pimpinan negara itu tertulis dalam dokumen pernyataan bersama atau joint statement kunjungan kenegaraan Prabowo ke Arab Saudi yang dikutip pada Kamis (3/7).
Kedua negara prihatin atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Prabowo dan MBS menyerukan penghentian agresi Israel dan menolak pengusiran warga Palestina. S
elain itu, mereka mendukung peran lembaga kemanusiaan internasional, termasuk United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA).
Prabowo dan MBS menilai bahwa keamanan dan stabilitas Palestina hanya dapat dicapai melalui mekanisme two state solution berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
“Indonesia dan Arab Sauri berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan bantuan kemanusiaan dan pertolongan darurat guna mengatasi dampak agresi Israel,” tulis pernyataan bersama tersebut.
Mengenai Yaman, Prabowo dan MBS mendukung penyelesaian konflik sembari menekankan pentingnya stabilitas di kawasan Laut Merah. Keduanya juga menegaskan kembali dukungan mereka untuk Presidential Leadership Council in the Republic of Yemen (PLC) dalam mengupayakan solusi politik regional.
PLC adalah badan eksekutif kolektif yang dibentuk pada 7 April 2022 untuk menggantikan peran presiden dan wakil presiden dalam pemerintahan yang diakui secara internasional.
PLC yang dipimpin oleh Rashad al-Alimi bertugas sebagai badan eksekutif selama periode transisi dalam mengelola urusan politik, militer, keamanan, hingga kebijakan luar negeri .
“Menegaskan bahwa kebebasan navigasi di kawasan ini adalah kepentingan internasional karena berdampak pada stabilitas global,” tulis pernyataan bersama tersebut.
Berkaitan dengan Suriah, Indonesia dan Arab Saudi menekankan pentingnya menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Republik Arab Suriah dan menolak segala bentuk campur tangan dalam urusan dalam negerinya.
Mereka juga menyambut baik pengumuman pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan kepada Suriah.
Hal ini dinilai sebagai langkah positif menuju stabilitas, pembangunan kembali Suriah, hingga menciptakan kondisi yang sesuai untuk pemulangan pengungsi, dan membangun lembaga-lembaga negara.
“Menolak terhadap segala praktik yang melanggar kedaulatan Suriah, termasuk serangan Israel yang berulang kali terhadap wilayah Suriah.” demikian bunyi pernyataan tersebit.
Terkait Sudan, Indonesia dan Arab Saudi mendukung dialog menuju gencatan senjata penuh dan penyelesaian krisis guna menjaga kedaulatan dan kesatuan Sudan.
“Mengenai Sudan, kedua pihak menekankan pentingnya melanjutkan dialog antara kedua pihak yang berkonflik melalui forum Jeddah,” tulis pernyataan bersama tersebut.