Survei KIC: Mandiri Jogja Marathon 2025 Hadirkan Dampak Sosial Bagi Masyarakat

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/nz
Sejumlah peserta melintasi kawasan Candi Sewu saat Mandiri Jogja Marathon 2025 di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/6/2025). Lomba lari yang diikuti 9.200 peserta dari 17 negara dengan kategori Marathon, Half Marathon, 10K dan 5K tersebut sebagai upaya memperkuat ekosistem sport tourism Indonesia.
18/8/2025, 10.30 WIB

Perhelatan Mandiri Jogja Marathon 2025 (MJM) ikut mendorong pembangunan sosial sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal. Berlokasi di kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta MJM menggabungkan olahraga, budaya, dan masyarakat dalam satu momentum kolaboratif.

Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan pada 22–27 Juni 2025, MJM memberikan dampak sosial terhadap pelari, pelaku usaha, dan masyarakat sekitar. Survei dilakukan terhadap 91 pelari, 150 pelaku usaha, dan 30 pengunjung yang terlibat dalam rangkaian kegiatan.

Berkaitan dengan dampak sosial, KIC menggunakan parameter dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) 2023 yang mencakup empat aspek utama, antara lain; kualitas kesejahteraan hidup, perilaku hidup sehat, inklusi dan keberagaman, serta pembangunan komunitas.

Menurut hasil survei, MJM dikategorikan berdampak positif. Sementara, pembangunan komunitas mencatat skor tertinggi dalam survei itu, sehingga menunjukkan bahwa keterlibatan warga dalam kegiatan sosial benar-benar dirasakan manfaatnya.

Pelaksanaan program sosial di empat desa sekitar Prambanan menjadi kunci penting dalam pencapaian tersebut. Kegiatan seperti senam sehat, lomba kerja bakti, pengembangan potensi desa, literasi keuangan, mini race desa, dan lomba masak besar menjadi bagian dari strategi pelibatan masyarakat.

Sederet program itu mendapat sambutan hangat dari warga yang merasa terlibat langsung dalam penyelenggaraan. Lebih dari 80 persen masyarakat yang mengikuti kegiatan menyatakan acara ini membawa manfaat nyata bagi lingkungan mereka.

Kegiatan lomba masak dan potensi desa menjadi ajang promosi budaya dan produk lokal, membangkitkan semangat kreatif serta rasa bangga terhadap identitas desa. Sementara itu, kerja bakti dan senam sehat membangun solidaritas sosial dan memperkuat kebersihan serta gaya hidup aktif di kalangan warga.

Aspek pembangunan komunitas mencatat skor tertinggi, menandakan kuatnya keterlibatan warga dalam kegiatan sosial. Hal ini diperkuat dengan partisipasi warga dalam acara-acara kebersamaan seperti kerja bakti, nonton bareng, hingga terbentuknya komunitas gaya hidup sehat pasca acara.

Pada parameter inklusi dan keberagaman, masyarakat merasakan bahwa MJM membuka ruang bagi semua kalangan. Hasil survei menunjukkan, keterlibatan komunitas lokal dan penampilan seni budaya seperti musik dan tari tradisional menjadi bukti konkret bahwa MJM merayakan keberagaman secara terbuka.

Survei mengungkap bahwa masyarakat merasakan peningkatan kualitas kesejahteraan hidup secara tidak langsung. Temuan di lapangan menunjukkan adanya penguatan hubungan dengan keluarga dan komunitas, bahkan membagikan pengalaman mereka melalui media sosial.

Dari sisi perilaku hidup sehat, survei menunjukkan adanya perubahan positif terlihat dari kebiasaan sederhana. Antara lain seperti memperbanyak minum air putih, mengurangi konsumsi gula dan makanan cepat saji, serta mulai menjadwalkan waktu untuk berolahraga.

Berkaitan dengan aspek inklusi keberagaman, survei mengungkap masyarakat merasa inklusivitas rangkaian event dapat dilihat dari keterlibatan komunitas-komunitas di dalamnya. Inklusivitas itu juga terlihat dari seni budaya lokal yang ditampilkan dalam seni musik hingga tari.

Adapun terkait parameter pembangunan komunitas, hasil survei memperlihatkan dampak dari event memantik masyarakat lebih giat membuat acara kebersamaan. Hal itu meliputi kerja bakti, nonton bersama, hingga pembuatan komunitas gaya hidup sehat.

Dalam pengambilan data, survei KIC dilakukan dengan metode survei face to face melalui pendekatan purposive sampling, yakni pemilihan responden yang relevan dengan tujuan penelitian. Survei ini menyasar empat kelompok responden utama seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.