Muhammadiyah Minta Semua Pihak Menahan Diri dan Hentikan Kekerasan
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta semua pihak menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan, sembari mengimbau elit politik agar lebih peka terhadap aspirasi masyarakat.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan duka cita atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8). Ia juga mendoakan para korban luka segera pulih.
“Kami berempati kepada para pengemudi ojek online yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan,” kata Haedar dalam pernyataan resmi yang ditandatangani bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Sabtu (30/8).
Muhammadiyah menegaskan perlunya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Solusi atas persoalan bangsa, menurut Haedar, harus dicari melalui dialog, musyawarah, serta sikap keseksamaan.
Ia juga mengingatkan para elit politik, pejabat negara, hingga anggota legislatif untuk lebih mawas diri. “Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya. Jangan melukai hati rakyat,” ujarnya.
Selain itu, Muhammadiyah mendukung komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas peristiwa meninggalnya Affan. Aparat keamanan diharapkan mengedepankan pendekatan persuasif dan dialog, bukan kekerasan.
PP Muhammadiyah juga mengimbau masyarakat, khususnya peserta aksi, untuk menjaga ketertiban, tidak terprovokasi isu-isu destruktif, serta lebih bijak dalam menyaring informasi, terutama dari media sosial.
“Kami percaya Presiden Prabowo akan mendengar aspirasi publik dan berpihak pada masyarakat kelas bawah. Negeri ini memerlukan soliditas di tengah agenda nasional yang berat dan dinamika global yang penuh ketidakpastian,” jelas Haedar.
Ia menutup dengan ajakan agar bangsa Indonesia menjaga kedamaian dan stabilitas yang selama ini menjadi anugerah. “Mari kita rawat kondisi positif ini demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju,” katanya.