Profil Djamari Chaniago, Purnawirawan Jenderal Diangkat Menko Polkam

Youtube/Sekretariat Presiden
Siapa Menteri yang Direshuffle di Kabinet Prabowo
17/9/2025, 12.45 WIB

Presiden Prabowo Subianto resmi melantik pensiunan Letnan Jenderal TNI Angkatan Darat (AD) Djamari Chaniago sebagai calon Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Posisi tersebut sebelumnya diisi sementara oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin selepas pencopotan Budi Gunawan pada 8 September lalu.

Sjafrie sudah dikabarkan sebelumnya memberikan sinyal meninggalkan posisi sementara Menkopolkam dalam pertemuan dengan Komisi I DPR saat rapat tertutup di Gedung Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa, 16 September kemarin.

Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan kembali merombak kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Perombakan kabinet ini dikabarkan sebagai upaya pemerintah merespons tuntutan rakyat 17+8 saat demonstrasi besar pada Agustus lalu.

"Reshuffle pemerintah di September sebagai bukti pemerintah responsif," kata sumber Katadata.co.id, Rabu (17/9). Kabarnya reshuffle kemungkinan diumumkan pada hari ini atau paling lambat hingga akhir September.

Beredar beberapa calon Menkopolkam yakni Mahfud MD, Letjen (Purn) Chaniago Djamari, hingga mantan Gubernur Sumatera Utara Letjen (Purn) Edy Rahmayadi.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto buka suara soal kabar Presiden Prabowo Subianto akan melantik Menpora serta Menko Polkam di Istana Merdeka Jakarta pada hari ini atau 17 September.

Aris mengatakan dirinya tidak tahu menahu soal rencana perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih dalam waktu dekat ini. Dia mengatakan keputusan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. "Saya tidak ikut diskusi soal itu, itu hak prerogatif presiden," kata Aris di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (16/9).

Profil Djamari Chaniago, Mantan Anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP)

Djamari memasuki masa pensiun pada 2004 dengan jabatan terakhir Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Sebelumnya, ia juga pernah menduduki posisi Wakil Kepala Staf TNI AD 1999-2000 dan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) 1998-1999.

Djamari juga pernah menjadi Panglima Komando Daerah Militer Siliwangi Jawa Barat pada 1997-1998. Pria kelahiran Padang, Sumatera Barat 8 April 1949 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1971.

Semasa masih aktif di prajurit militer, Ia lebih banyak menghabiskan waktu di kesatuan infanteri. Djamari memperoleh tanda kehormatan Satyalancana Seroja karena penugasan dalam operasi militer di Timor Timur.

Djamari pun tercatat pernah menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998) dan Fraksi ABRI (1998–1999).

Djamari punya rekam jejak dekat dengan Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, dia menjadi anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan periode 2025-2030.

Djamari adalah satu dari tujuh perwira TNI AD yang tergabung dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menyatakan Prabowo melakukan beberapa penyimpangan dan kesalahan pada peristiwa 1998.

Tujuh perwira itu yakni Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Subagyo Hadisiswoyo selaku pemimpin DKP dan wakilnya, Letnan Jenderal (Letjen) Fachrul Razi. Anggotanya, Letjen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Letjen Agum Gumelar, Letjen Yusuf Kartanegara, Letjen Arie J. Kumaat, dan Letjen Djamari Chaniago. Selepas pensiun, Djamari pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada 2015 hingga 2016.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu