Buruh Berharap Kasus Pembunuhan Marsinah Dibuka Lagi
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional hari ini. Merespons hal tersebut, kelompok buruh siap mendorong agar penyelidikan kasus pembunuhan Marsinah dibuka kembali.
Hal tersebut disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11). Andi Gani hadir di Istana untuk mendampingi keluarga Marsinah dalam upacara penganugerahan gelar pahlawan.
“Tentu kami sedang membicarakan hal itu (membuka kembali kasus pembunuhan Marsinah) tadi malam, karena memang pada saat itu para pelakunya dihukum bebas,” kata Andi Gani.
Ia mengatakan, status pahlawan Marsinah bisa menjadi momentum agar pemerintah ikut turun tangan membuka lagi fakta-fakta yang belum terungkap. Andi Gani juga mengatakan saat ini dorongan penuntasan kasus pembunuhan Marsinah masih berlarut di internal buruh.
"Karena memang masih ada tanda tanya besar mengenai peristiwa tersebut. Kenapa terjadi? Siapa pelaku sebenarnya? Apa yang menyebabkan itu terjadi? Ini kan jadi pertanyaan, sampai hari ini," ujarnya.
Ia juga menyebut ada rencana mendirikan Museum Marsinah. Tujuannya untuk mengenang perjuangan dan membuka cerita-cerita yang belum terungkap soal tekanan yang pernah dialami Marsinah.
Andi Gani menjelaskan inisiatif mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional pertama kali datang dari tempat Marsinal lahir yakni Pemerintah Kabupaten Nganjuk.
Usulan tersebut kemudian berlanjut ke Kementerian Sekretaris Negara dan Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. “Pemerintah daerah sangat mendukung karena data-datanya dari sana,” ujarnya.
Sedangkan keluarga Marsinah bersyukur atas penganygerahan gelar tersebut. Marsini, kakak Marsinah, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sejak lama ikut memperjuangkan agar Marsinah bisa mendapat gelar Pahlawan Nasional.
Pihak-pihak yang dimaksud yakni LSM, Pemerintah Kabupaten Ngajuk, serta sejumlah unsur yang mendampingi untuk membantu melengkapi berkas di level provinsi hingga pemerintah pusat.
“Saya berterima kasih semua yang dibutuhkan, mendukung untuk administrasi supaya gelar pahlawan Marsinah tercapai,” kata Marsini setelah upacara penganugerahan gelar pahlawan.
Marsini juga turut menyampaikan terima kasih kepada organisasi buruh KSPSI dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) yang dianggap konsisten menjaga ingatan tentang Marsinah lewat berbagai agenda setiap tahun, seperti tabur bunga dan tahlil di makam pada 1 Mei dan acara tahlilan.
“Semuanya itu adalah bantuan material yang sudah diberikan sehingga tercapai apa yang dicanangkan, apa yang sudah menjadi cita-cita teman Marsinah layak diangkat sebagai pahlawan yang selalu di saat tabur bunga itu.
Marsinah merupakan anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di PT Catur Putra Surya yang aktif memperjuangkan kesejahteraan buruh hingga meninggal dunia pada Mei 1993.