Daftar Nama Korban Meninggal Kebakaran Terra Drone: 15 Perempuan, 7 Laki-laki
Sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat kebakaran ruko Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12). Sebanyak 15 di antaranya perempuan, dan tujuh laki-laki.
Saat ini kepolisian baru mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran ruko Terra Drone, yakni:
- Rufaidha Lathiifunnisa (22), alamat Telaga Asih, Cikarang Barat, dikenali dari sidik jari, catatan medis, dan properti pribadi
- Novia Nurwana (28), alamat Tanggamus Lampung, teridentifikasi melalui sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis, dan properti
- Yoga Valdier Yaseer (28), alamat Metro Lampung, dipastikan identitasnya berdasarkan sidik jari, pemeriksaan gigi, data medis dan properti
Jenazah Novia dan Rufaidha sudah diserahkan kepada keluarga. Jenazah Yoga Valdier belum dapat diserahkan karena keluarga belum hadir di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan pemeriksaan primer dan sekunder untuk mengidentifikasi korban, dengan melibatkan gabungan ahli dari Biddokkes Polri, Polda Metro Jaya, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).
Penyebab Korban Kebakaran Terra Drone Meninggal
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan, dugaan awal penyebab kematian puluhan korban dalam kebakaran Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, akibat banyak menghirup gas karbondioksida (CO₂).
Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan tim forensik, sebagian besar korban diduga meninggal akibat menghirup gas karbondioksida (CO₂) saat terjebak di dalam bangunan yang dilalap api.
Tim DVI masih bekerja melakukan identifikasi dan pemeriksaan mendetail. Namun, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tubuh korban, tidak ditemukan luka bakar dominan yang menjadi penyebab utama kematian.
Menurut Nyoman, kondisi bangunan yang memiliki sekat-sekat dan akses keluar yang terbatas membuat korban sangat mungkin terperangkap dalam kepulan asap pekat.
Kepolisian Selidiki Unsur Pidana dan Kelalaian soal Kebakaran Terra Drone
Kepolisian sudah memeriksa enam saksi dan masih menyelidiki kebakaran Ruko Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat. Keenam saksi yakni empat karyawan dan dua orang lainnya yang merupakan bagian sumber daya manusia (HRD) di tempat usaha tersebut
“Kami lakukan penyelidikan. Penyelidikan untuk membuat terang suatu kejadian apakah ada unsur pidananya atau tidak," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra di Jakarta, Selasa (9/12).
“Kami upayakan komunikasi dan memeriksa pemilik gedung atau penanggung jawab perusahaan," Roby menambahkan.
Kepolisian masih menyelidiki apakah ada unsur pidana dalam kejadian kebakaran yang terjadi itu, termasuk kelalaian. “Apakah dari pihak operator, manajemen atau pemilik gedung, juga kita masih melakukan penyelidikan," ujar Roby.
Pemprov DKI Tanggung Semua Biaya Korban Kebakaran Terra Drone
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, Pemprov DKI menanggung semua biaya yang dikeluarkan baik bagi korban luka maupun meninggal dunia akibat kebakaran ruko Terra Drone di Jakarta Pusat pada Selasa (9/12).
"Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk seluruh korban berapapun jumlahnya," kata Pramono di Jakarta, Selasa (9/12).
Ia mengatakan bahwa bagi korban meninggal dunia, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya pemakaman, hal ini untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Begitu juga korban yang mengalami luka akibat insiden kebakaran. "Yang luka dan sebagian nanti akan dirujuk dan kami Pemerintah DKI Jakarta yang akan menyelesaikan biayanya bagi yang luka dan sebagainya," ujarnya.
Pramono menegaskan bahwa kejadian kebakaran yang merenggut 22 jiwa itu harus menjadi pelajaran dan diharapkan di kemudian hari tidak terjadi insiden serupa. Ia meminta bagi siapapun yang mempunyai usaha dan memiliki tempat usaha agar dapat memprioritaskan jalur keselamatan.
"Kami mengharapkan bagi siapapun yang mempunyai usaha yang seperti ini, hal yang berkaitan dengan keselamatan menjadi penting. Ruko ini lantai enam, tetapi tidak dipersiapkan untuk evakuasi dan sebagainya," kata Pramono.