Penyebab dan Kronologi Pengeroyokan Mata Elang di Kalibata

ANTARA/Luthfia Miranda Putri.
Tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan penagih hutaing di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025).
Penulis: Desy Setyowati
12/12/2025, 10.01 WIB

Kepolisian menyebutkan kredit sepeda motor menjadi penyebab pengeroyokan dan perusakan hingga menewaskan penagih utang atau debt collector, yang dikenal juga dengan sebutan mata elang alias matel di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12) malam.

"Kami dari sore sampai malam hari ini menangani perkara berawal dari adanya, istilahnya mata elang, mau menagih kendaraan sepeda motor yang indikasinya belum bayar kredit," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Jakarta, Jumat (12/12).

Ia mengatakan pemilik kendaraan sampai belum menerima uang sepeserpun dari orang yang ditagih. Oleh karena itu, pemilik sepeda motor mengerahkan temannya untuk menagih.

Kepolisian kini memburu pelaku pengeroyokan debt collector alias mata elang atau matel, sekaligus pelaku perusakan di depan TMP Kalibata , Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12) sore hingga malam.

"Kejadian pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan satu luka berat masih dalam lidik. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Nicolas pada Kamis (11/12).

Nicolas membenarkan bahwa ada 80 sampai 100 orang yang datang berkelompok, serta menyebabkan satu orang meninggal dan satu luka berat akibat pengeroyokan.

Dua kelompok itu awalnya saling menyerang hingga merusak sejumlah warung dan merusak motor ojek online alias ojol.

"Kami sudah mengantisipasi itu, namun kekuatan pada saat itu tidak sebanding karena tiba-tiba datang kurang lebih 100 orang merusak warung-warung yang ada di sekitar tempat ini," ujar dia.

Hingga kini, kepolisian memastikan sejumlah personel mulai dari Direktorat Samapta Polda, Sat Samapta Polres hingga Polsek sudah berada di tempat kejadian perkara atau TKP.

Dengan adanya pengamanan TKP, ia berharap masyarakat tidak khawatir dan bisa melintasi jalanan di kawasan Pancoran. "Silahkan beraktivitas seperti sedia kala dan kasus ini sudah ditangani oleh Polri," katanya.

Kronologi Pengeroyokan Matel di Kalibata

Nicolas menjelaskan dua orang yang bertugas menagih utang atau matel dikeroyok hingga meninggal dunia.

Keduanya dipukuli dan dibawa ke pinggir jalan oleh beberapa orang. "Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit," ujar Nicolas.

Sedangkan Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur menjelaskan, menurut keterangan saksi, kejadian bermula ketika kedua matel menghentikan seorang pengendara sepeda motor sekira pukul 15.30 WIB, Kamis (11/12).

Saat sepeda motor diberhentikan, tiba-tiba beberapa orang dari salah satu mobil turun dan langsung mengeroyok kedua anggota matel itu.

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat hingga lima orang, kemudian melarikan diri.

"Ini pengendara mobil di belakang, tiba-tiba mengeroyok. Tidak tahu, mungkin mau membantu atau bagaimana," kata Mansur kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/12).

Akibat pengeroyokan itu, satu korban meninggal dunia, sementara satu lainnya mengalami luka-luka. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif para pelaku dan kaitannya dengan pengendara motor yang sempat dihentikan oleh korban.

Polisi juga masih mengumpulkan keterangan saksi untuk mengungkap identitas para pelaku pengeroyokan matel di Kalibata, Jakarta Selatan. “Menurut keterangan saksi yang ada di TKP, tidak mengetahui juga. Begitu cepat kejadiannya," kata dia.

Dalam peristiwa tersebut, kelompok dari debt collector atau matel meminta pertanggungjawaban. Warga sekitar juga meminta agar pelaku pengeroyokan segera diserahkan ke polisi.

Polda Metro Jaya, Polres dan Polsek, dan Brimob kini berusaha untuk mengamankan lokasi, lantaran kelompok dari pihak matel berencana membalas. Sekelompok massa sebelumnya terpantau melakukan perusakan dengan membakar kios, warung serta kendaraan bermotor.

Kepolisian mengerahkan petugas ada Kamis (11/12) malam untuk berjaga dan berkoordinasi dengan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan untuk memadamkan api di lokasi kejadian.

Pada Jumat pagi, TNI dan Polri masih terus berjaga di lokasi tersebut untuk memastikan kondisi di Kalibata aman bagi masyarakat yang melintas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Antara