Bibit Siklon 93S Berpotensi Jadi Next Senyar: Ini Daerah Terdampak dan Bahayanya

Instagram BMKG
Bibit Siklon Tropis 93S
Penulis: Desy Setyowati
12/12/2025, 11.40 WIB

BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan Bibit Siklon Tropis 93S terbentuk pada Kamis (11/12) pagi. Pakar klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Erma Yulihastin menyebut badai yang dihasilkan berpotensi menjadi ‘next Senyar’.

“Saat ini, posisi (Bibit Siklon Tropis 93S) berada di sekitar Samudra Hindia sebelah selatan Bali, dengan kecepatan angin maksimal sekitar 15 knot atau 28 kilometer per jam dan tekanan udara minimum 1009 hPa,” kata BMKG melalui akun Instagram, Jumat (12/12).

“Potensi Bibit Siklon Tropis 93S untuk berkembang menjadi siklon tropis dalam 12 sampai 24 jam ke depan, dalam kategori peluang rendah. Dampak tidak langsung dalam 24 jam ke depan hingga 13 Desember,” BMKG menambahkan.

Dampak yang dimaksud berupa:

1. Hujan sedang hingga lebat di:

  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

2. Gelombang laut tinggi sekitar 1,25 sampai 2,5 meter di:

  • Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT
  • Perairan selatan Jawa Timur hingga NTT
  • Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengimbau masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir, serta yang rentan banjir dan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan.

Pelaku kegiatan pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diharapkan menyesuaikan aktivitas berdasarkan informasi resmi gelombang tinggi yang BMKG keluarkan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa dalam 24 jam ke depan, intensitas Bibit Siklon Tropis 93S cenderung persisten, dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu, dalam 48 sampai 72 jam ke depan, sistem ini diperkirakan mulai meningkatkan intensitas secara bertahap, seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

“Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diperkirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” ujar Guswanto dalam keterangan pers, Jumat (12/12).

Akan tetapi, Pakar klimatologi dari BRIN Erma Yulihastin menyebut badai yang dihasilkan oleh Siklon Tropis 93S berpotensi menjadi ‘next Senyar’, penyebab banjir bandang dan longsor di Sumatra.

Siklon Senyar Salah Satu Penyebab Banjir di Pulau Sumatra - Detail (Katadata)

“Waspadai next Senyar, yang diperkirakan mendarat di NTT pada 1 – 10 Januari 2026. Ini adalah hasil prediksi resolusi tinggi submusiman hingga musiman dari KAMAJAYA – BRIN, alat sistem pendukung keputusan, yang didedikasikan untuk mitigasi cuaca esktrem dalam enam bulan ke depan,” kata dia melalui X, Kamis (11/12).

Dampak tidak langsung dari Siklon Tropis 93S diperkirakan terjadi di Samudra Hindia dan perairan selatan Indonesia.

Namun Siklon Tropis 93S diperkirakan mendarat di Laut Flores, dekat NTT, Kupang, dan Timor Leste. “Lebih berbahaya (dampaknya),” demikian dikutip dari keterangan pada gambar yang disertakan oleh Erma.

Alasan Siklon Tropis 93s berbahaya sebagai berikut:

  • Bibit badai dapat tumbuh cepat menjadi siklon tropis
  • Bibit siklon yang mendarat di wilayah timur berpotensi membawa hujan ekstrem, angin kencang berjam-jam, gelombang tinggi hingga banjir bandang dan longsor

Puncak risiko dari bibit badai Siklon Tropis 93S diperkirakan terjadi pada 11 - 20 Desember, dan bisa berlanjut hingga awal Januari 2026 atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun baru.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.