Serba-Serbi Sea Games: Kamboja Mengundurkan Diri hingga Selebrasi untuk Basral

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/sgd/foc.
Atlet dan ofisial kontingen Indonesia mengikuti defile dalam pembukaan SEA Games 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Selasa (9/12/2025).
17/12/2025, 17.03 WIB

Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Sea Games 2025 di Thailand kian mendekati akhir. Hingga Rabu (17/12) Indonesia masih berada di peringkat 2 dengan raihan 67 medali emas, 75 perak, dan 78 perunggu.

Sejumlah kejadian juga terjadi dalam ajang Sea Games 2025. Sejak awal perhelatan, Kamboja menarik diri karena hubungan dengan tuan rumah Thailand yang memanas.

Kejadian menarik juga terjadi saat Basral Graito Hutomo menyabet medali emas dari cabang olahraga skateboard pada Minggu (14/12). Saat Basral dipastikan menang, kontingen Malaysia dan Filipina ikut merayakan dengan memeluk atlet berusia 18 tahun tersebut.

Berikut Serba-Serbi Sea Games 2025

Kamboja Mundur

Kamboja menarik semua atletnya untuk mengikuti Sea Games 2025 pada Rabu (10/12). Alasannya, demi keamanan usai konflik antara negara tersebut dan Thailand pecah lagi.

Surat dikirimkan Komite Olimpiade Nasional Kamboja kepada CEO Federasi Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEAGF) Dato' Seri Chaiyapak Siriwat. Sebelum memastikan diri mundur, sejumlah atlet Kamboja bahkan telah mengikuti defile pembukaan Sea Games.

Hadiah Rp 1 Miliar

Presiden Prabowo Subianto menyiapkan hadiah uang bagi atlet Indonesia yang mendapatkan medali emas dalam Sea Games 2025. Prabowo berkomitmen agar pemerintah dapa memberikan apreasi senilai Rp 1 miliar kepada para atlet yang berhasil meraih medali emas Sea Games 2025.

Ia meminta Menteri Pemuda Olahraga (Menpora) Erick Thohir agar menaikkan insentif bagi para atlet peraih emas dari sebelumnya Rp 500 juta menjadi Rp 1 miliar.

"Bisa dinaikan jadi Rp 1 miliar? Bisa. Alhamdulillah," ujar Prabowo saat memberikan arahan kepada para 200 Atlet yang menghadiri pelepasan Kontingen Sea Games di Istana Negara, Jakarta pada 5 Desember lalu.

Malaysia dan Filipina Rayakan Kemenangan Basral

Momen menarik terjadi dalam pertandingan final skateboard street putra SEA Games 2025. Dalam pertandingan tersebut, atlet RI, Basral Graito Hutomo menang dramatis lewat percobaan terakhir.

Usai memastikan menang, pelatih skateboard Malaysia Mariss Khan hingga skater Filipina Motic Panugalinog ikut berselebrasi bersama Basral. Manajer Timnas Skateboard Indonesia, Achmad Taufan lalu menjelaskan alasan mereka ikut berselebrasi.

Atlet skateboard Indonesia Basral Graito Hutomo (tengah) mendapatkan medali emas dalam Sea Games 2025. (Antara)

Taufan mengatakan, Mariss adalah salah satu legenda skateboard Malaysia yang malang melintang di kawasan Asia Tenggara. Dia juga pernah menjadi juri X Games sekitar tahun 2000 sehingga memiliki relasi dengan atlet lain dengan baik.

"Ketika (negara) Asia Tenggara saling bertemu, kita tuh (kerap) bareng-bareng," kata Taufan pada Selasa (16/12).

Taufan mengatakan, atlet dan pelatih dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina kerap berangkat bersama dan bertemu dalam kejuaraan dunia. Beberapa di antaranya saat kejuaraan di Jepang dan Italia.

Pecahkan Rekor Dunia

Atlet angkat besi Rizki Juniansyah juga ikut mencatatkan hal positif dalam Sea Games 2025. Tak hanya meraih medali emas, Rizki memecahkan dua rekor dunia pada angkatan clean and jerk serta total angkatan pada Senin (15/12).

Dengan total angkatan 365 kilogram, Rizki mencatatkan rekor dunia baru, melampaui rekor sebelumnya yakni 363 kilogram.

"Bangganya tidak di sini saja, tujuan saya Olimpiade LA 2028, target saya di sana," kata peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu usai pertandingan.

Kegagalan Timnas

Tak hanya torehan positif, capaian negatif datang dari hasil yang diperoleh Indonesia. Ini setelah Timnas U-22 Indonesia gagal melaju ke babak semifinal SEA Games 2025 cabang sepak bola putra.

Indonesia gagal ke semifinal sebagai peringkat kedua terbaik karena kalah produktivitas gol dengan runner-up Grup B Malaysia yang mencetak empat gol dan kebobolan tiga gol.

Sea Games 2025: Indonesia gagal lolos semi final (ANTARA FOTO/NAY/sth/foc.)

Padahal, Indonesia datang ke Thailand dengan status juara bertahan. Usai kegagalan ini, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mendepak pelatih Indra Sjafri. Tak hanya itu, Sumardji juga mengundurkan diri sebagai manajer Timnas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Antara