Prabowo Pantau Jembatan Bailey dan Penanganan Pascabencana di Sumbar
Presiden RI Prabowo Subianto meninjau Jembatan Padang Mantuang di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Kamis (18/12) siang. Jembatan bailey tersebut dibangun secara cepat pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada akhir November lalu.
Setibanya di lokasi, Prabowo disambut antusias warga. Ia menyapa dan bersalaman dengan masyarakat setempat. Dalam peninjauan itu, Prabowo didampingi Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, serta perwakilan BPBD, Polri, dan TNI Angkatan Darat.
Prabowo kemudian melihat papan informasi di sekitar jembatan yang mencatat proses pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI AD bersama masyarakat pada 10–17 Desember 2025. Papan tersebut juga menampilkan dokumentasi kondisi jembatan sebelum, selama, dan setelah perbaikan.
Presiden selanjutnya meninjau ketahanan jembatan dan berdialog dengan warga yang berada di atas jembatan. Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Prabowo untuk memantau langsung penanganan pascabencana di wilayah Sumatra, yang direncanakan dilakukan secara rutin setidaknya sekali setiap pekan.
Sebelum ke Padang Pariaman, Prabowo mengunjungi posko pengungsian di SD 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi kepada Basarnas, TNI, Polri, serta kementerian dan lembaga terkait atas kerja keras dalam penanganan bencana. Ia juga berterima kasih kepada para ibu di posko pengungsian yang tetap menyambutnya dengan hangat.
“Saya lihat banyak sekali yang turun bahu-membahu. Saya terima kasih, meskipun ibu-ibu dalam keadaan susah, mereka masih bisa menyambut saya dengan baik. Anak-anak juga tetap gembira. Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras,” kata Prabowo.
Prabowo juga menyampaikan bahwa pembangunan hunian sementara (huntara) telah dimulai dan ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan agar warga tidak perlu tinggal lama di tenda pengungsian.
“Saya melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun. Semoga dalam sebulan bisa selesai, sehingga Bapak dan Ibu tidak perlu tinggal di tenda lagi,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah menyiapkan rencana jangka panjang berupa pembangunan hunian tetap (huntap) dengan standar kualitas yang baik bagi korban bencana. “Setelah itu, kita akan bangun hunian tetap. Ukurannya cukup besar, sekitar 70 meter persegi,” dia menambahkan.