Penjualan Mobil Bekas di Situs OLX Menurun

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Penulis: Michael Reily
23/8/2017, 16.56 WIB

Situs jual beli barang berbasis internet, OLX Indonesia mencatat adanya penurunan penjualan mobil bekas. Sepanjang sembilan bulan terakhir tahun lalu, penjualan mobil bekas di OLX tercatat stagnan. Sementara dalam enam bulan pertama tahun ini mengalami penurunan.

Chief Commercial Officer Agung Iskandar mengatakan penjualan mobil bekas pada kuartal I tahun ini tercatat mencapai 540 ribu unit. Total penjualan ini memang lebih tinggi dibandingkan data penjualan mobil baru yang tercatat di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang hanya 283 ribu unit.

(Baca: Terancam Stagnan Tahun Ini, Penjualan Mobil Juni-Juli Turun 1,4%)

Menurut Agung, penjualan mobil bekas pada kuartal I dipicu banyaknya produk mobil baru yang diluncurkan Agen Tungal Pemegang Merek (ATPM) pada awal tahun. Hal ini berdampak pada penurunan harga mobil bekas. Selain itu, adanya penurunan suku bunga kredit acuan Bank Indonesia menjadi 4,75% dan suku bunga perbankan bergerak di bawah 12%.

Agung mencatat, penjualan mobil bekas paling banyak pada semester pertama 2017 adalah Isuzu Panther dengan prosentase laku sebesar 78 persen dan Toyota Kijang sebanyak 65 persen. Dia menjelaskan pangsa pasar mobil bekas untuk OLX menjadi bagian yang terbesar digunakan oleh masyarakat. "Sekitar 80 persen adalah penjualan mobil bekas," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/8).

Meski terlihat cukup tinggi, penjualan mobil di OLX sepanjang kuartal I-2017, ternyata mengalami penurunan hingga 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini pun berlanjut di kuartal II tahun ini, yang totalnya hanya 531 ribu unit.

OLX mencatat, total nilai penjualan total transaksi untuk kategori mobil bekas mencapai Rp 27,85 triliun. Rinciannya, penjualan pada kuartal pertama sebesar Rp 29,5 triliun per bulan dan kuartal kedua hanya mencapai Rp 26,2 triliun.

Menurut Agung, penurunan ini terpengaruh dari kegiatan hari kerja yang semakin berkurang pada kuartal kedua 2017 karena libur bulan Ramadan dan libur sekolah. "Pada kuartal II, pola konsumsi masyarakat berkurang," ujarnya.

Chief Marketing Officer OLX Indonesia Edward Kilian, stagnansi penjualan mobil bekas sudah terjadi sejak kuartal II hingga kuartal IV tahun lalu. Bahkan di kuartal I dan kuartal II tahun ini mengalami penurunan.

Padahal, biasanya penjualan mobil bekas meningkat di awal tahun. “Setiap kuartal I meningkat. Kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV, datanya stagnan,” ujarnya. Artinya, jika kuartal I dan kuartal II sudah mengalami penurunan, total penjualan mobil bekas tahun ini diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

(Baca: Asosiasi Prediksi Penjualan Retail Masih Lesu Hingga Akhir Tahun)

Meski memperkirakan tingkat penjualan mobil bekas bakal negatif sepanjang tahun ini, Agung tetap optimis dengan peran internet sebagai acuan industri otomotif. Dia telah melakukan survei dealer bahwa banyak calon pembeli yang datang ke dealer diawali dengan janji via telepon.

"Banyak calon pembeli yang aktif melihat internet sehingga datang ke dealer langsung melakukan transaksi," imbuh Agung.

Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan OLX pada gelaran pameran otomotif Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) beberapa waktu lalu. Survei OLX mencatat 5% pengunjung GIIAS datang dengan tujuan membeli mobil baru. (Baca: Lampaui Jumlah Tahun Lalu, 21 Ribu Mobil Terjual di GIIAS 2017)

Sementara situs jual beli kendaraan Carmudi cukup optimistis penjualan mobil bekas pada semester II tahun ini bakal naik. CEO Carmudi Rafael Jeffry Anwar Sani memperkirakan pertumbuhannya bisa mencapai 10%.

"Mobil bekas selalu dijadikan pilihan atau opsi kedua. Jika mobil baru terlalu mahal, maka banyak konsumen yang lari ke mobil bekas," ujar Jeffry dalam keterangannya, kemarin.

 (Baca: Kalla: Pembangunan Infrastruktur untuk Dukung Industri Otomotif)