Masalah Layar Sentuh, Tesla Tarik 171 Ribu Mobil dari AS dan Tiongkok
Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla, menarik lebih dari 171 ribu mobil sedan Model S dan SUV Model X dari konsumen Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, setelah ditemukannya masalah pada panel layar sentuh, terutama di mobil keluaran lama.
Secara rinci, Tesla menarik 36.126 mobil kedua model tersebut di Tiongkok yang dibuat antara 2013 hingga 2018 di Freemont, California, AS. Sedangkan pada awal Februari, Tesla menarik 134.951 unit kedua model tersebut yang dibuat antara 2012 sampai 2018.
Mobil listrik Tesla dilengkapi dengan unit kontrol media (media control unit/MCU) yang memberi daya pada layar sentuh tempat pengemudi melihat dan mengontrol hiburan, navigasi, AC, antibeku, dan fitur kendaraan lainnya.
MCU berisi sejumlah prosesor, perangkat memori, dan komponen teknis lainnya. Perangkat memori di beberapa Tesla MCU memiliki "siklus tulis" terbatas, yakni hanya 3 ribu siklus. Setelah angka tersebut terlewati, maka MCU tidak akan bekerja dengan baik atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Ketika perangkat ini tidak bekerja, pengemudi bisa mengalami pemadaman layar sentuh yang dapat membahayakan saat berkendara. Terkadang, pengemudi dapat melakukan boot ulang pada sistem mereka, tetapi yang lain kehilangan akses ke tampilan dan kontrol layar sentuh sepenuhnya.
Tesla pertama kali memberikan "perluasan garansi" di AS untuk mengembalikan uang pelanggan yang telah membayar dari biaya sendiri untuk mengganti MCU atau mengganti perangkat memori eMMC (embedded MultiMediaCard) di dalamnya dari kapasitas 8 gigabyte (GB) menjadi 64 GB.
Namun setelah mendapat tekanan dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya (NHTSA) AS, produsen mobil besutan Elon Musk ini mulai menarik ratusan ribu kendaraannya. Di AS Tesla menarik lebih dari 134 ribu mobil, jauh di bawah yang diminta otoritas sebanyak 158.716 unit.
Tesla menyatakan bahwa secara sukarela menarik mobil Model S dan Model X yang dibuat sebelum Maret 2018 yang dilengkapi dengan eMMC sebesar 8 GB karena malfungsi setelah akumulasi pemakaian.
“Ketika terjadi malfungsi, Anda akan mengalami tampilan hitam pada layar sentuh yang tidak kembali semula setelah menyalakan ulang monitor layar sentuh, kehilangan beberapa fungsi tertentu,” tulis pernyataan Tesla seperti dikutip CNBC.com.
Wakil Presiden Tesla, Al Prescott menyangkal bahwa mobil buatan Tesla cacat produksi. “Tesla mengakui bahwa meskipun komponen tidak memiliki usia pakai selama usia kendaraan, cacat bisa saja terjadi jika masa pakai komponen habis sebelum waktunya,” kata Prescott.
Selain Tiongkok dan AS, Otoritas Transportasi Motor Federal Jerman, Kraftfahrt-Bundesamt, juga tengah menyelidiki kendaraan Tesla atas kegagalan layar sentuh yang sama.
Musim gugur lalu, Tesla menarik kembali hingga 48.442 unit Model S dan X di Tiongkok karena masalah suspensi dan sekitar 870 unit dengan kemungkinan atap rusak.
Tiongkok merupakan adalah pasar yang menguntungkan bagi Tesla dan pembuat mobil listrik pada umumnya. Tesla mulai berproduksi di pabriknya yang relatif baru di Shanghai, yang pertama di luar AS, pada Januari 2020.
Menurut JL Warren Capital, pangsa pasar Tesla untuk kategori "kendaraan energi baru" di Tiongkok pada 2020 sekitar 12%. Pada 2020 dan 2019, pemerintah Tiongkok menghabiskan 11,3 miliar yuan (US$ 1,7 miliar) dan 14,4 miliar yuan (USS$ 2,2 miliar) untuk mensubsidi industri kendaraan listrik, dan Tesla meraup sekitar 25% dari total subsidi.