Menilik Komponen Servis Motor Listrik dan Kerusakan yang Kerap Terjadi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ilustrasi, Direktur Utama BRI Finance (BRIF) Azizatun Azhimah mencoba motor listrik produksi Smoot Motor Indonesia di Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Penulis: Anggi Mardiana
Editor: Agung
9/12/2022, 08.59 WIB

Servis motor listrik perlu dilakukan secara berkala sama halnya dengan dengan motor bermesin bakar. Untuk servisnya sendiri meliputi dinamo, baterai, control modul hingga sistem mekanika seperti rem. Baterai motor listrik perlu diganti karena memiliki umur 2-3 tahun.

Motor listrik bisa mengalami kerusakan karena beragam faktor seperti kelembaban, kotor, panas dan kualitas sumber tenaga. Faktor kerusakan bisa dari bagian luar, seperti sumber tenaga, kondisi lingkungan panas, lembab, tidak ada ventilasi, beban.

Kerusakan motor listrik juga bisa berasal dari dalam, seperti karena penuaan, serta masa pakai seperti dari bearing dan rotor.

Komponen Servis Motor Listrik

Dinamo motor listrik tidak luput dari pemeriksaan ketika melakukan servis motor listrik secara berkala. Di servis berkala, pihak bengkel akan membongkar lalu membersihkannya agar kinerjanya semakin maksimal.

Di motor listrik juga terdapat modul atau control, yang fungsinya mirip dengan ECU pada motor injeksi. Control atau modul pada motor listrik bisa rusak, biasanya karena pemakaian yang berlebihan.

Jika motor listrik digunakan harian, sebaiknya lakukan servis motor listrik setiap 3 bulan sekali. Minimal melakukan pemeriksaan pada kabel dan part mekanika seperti sistem rem. Soal biaya servis berkala tidak terlalu mahal, yakni di kisaran Rp 300.000-an.

Jenis-jenis Kerusakan pada Motor Listrik

Ada banyak jenis kerusakan pada motor listrik yang mungkin terjadi, berikut di antaranya kami lansir dari Teknik-listrik.com:

1. Kerusakan Listrik

Jenis kerusakan motor listrik pertama yaitu hilangnya salah satu tegangan utama yang tidak seimbang, sehingga sebagian besar lilitan motor akan terbakar karena motor mengalami overheat (panas berlebih). Untuk mengatasinya, Anda bisa gunakan relai pelindung seperti TOR/OCR untuk mematikan sistem.

Namun, hal ini tidak akan berpengaruh pada motor yang sistem kendalinya menggunakan inverter. Sebab inverter juga bisa menjadi pelindung motor tetapi bisa memperpendek umur dari inverter itu sendiri.

2. Kerusakan Mekanis

Motor terlalu panas atau overheating menjadi penyebab utama kerusakan mekanis. Setiap kenaikan suhu 10 derajat dari suhu normal, umur motor bisa terpotong hingga 50%, meskipun kenaikan tersebut hanya sementara. Adapun penyebab motor telalu panas, adalah sebagai berikut:

  • Memilih motor terlalu kecil sehingga motor kelebihan arus yang berarti kondisi pengoperasiannya bisa lebih panas. Sebaliknya jika memilih motor terlalu besar bisa mengakibatkan konsumsi listrik tidak efisien dan menyebabkan pemborosan.
  • Kebanyakan motor dipasang dengan sistem “start langsung”. Hal ini menyebabkan arus start terlalu besar 3 kali lipat sehingga menyebabkan banyak panas, terutama jika Anda sering melakukan start-setop. Untuk ini perlu dipasang sistem start yang meliputi start-delta, fluid-coupling, converter frekuensi dan lainnya.
  • Sering melakukan start-setop tanpa memperhitungkan jeda antara start sehingga bisa menyebabkan kerusakan serius.
  • Lingkungan suhu yang tinggi sehingga menyebabkan suhu pengoperasian motor lebih tinggi daripada yang seharusnya.
  • Ventilasi ruangan yang tidak baik menyebabkan sistem pendingin pada motor jadi buruk. Akibatnya temperatur operasi motor jadi meningkat.
  • Kondisi motor juga bisa memicu motor listrik jadi panas misalnya kipas rusak, bodi motor kotor, saluran pendingin tersumbat/kotor dan lainnya sehingga mengganggu pendinginan.
  • Kondisi beban seperti kopling misalignment, beban tidak normal dan terlalu besar.

3. Getaran-getaran di Motor Listrik

Adanya sejumlah getaran di motor listrik juga bisa menjadi indikasi bahwa motor tengah mengalami masalah. Besarnya getaran dari jumlah yang diperbolehkan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Sumber getaran itu sendiri bisa dari motor atau dari mesin yang digerakan (beban). Berikut beberapa penyebab getaran:

  • Tidak sejajarnya motor dengan beban (engine driven/load)
  • Pondasi beban atau adanya kelonggaran pada motor
  • Pondasi kaki lunak pada beban atau pondasi motor
  • Rotor tidak seimbang
  • Bantalan sudah rusak atau aus sehingga poros tidak berputar ke tengah
  • Terdapat karat atau kotoran di komponen yang berputar
  • Tidak sejajar ketika memasang motor rotor/ bearing setelah overhaul/ rewinding

Servis motor listrik penting dilakukan secara berkala 3 bulan sekali sebelum terjadi kerusakan semakin parah. Kerusakan pada motor listrik bisa meliputi beberapa komponen seperti dinamo, baterai, control modul hingga sistem mekanika.