Kementerian Pertanian menyebut bawang putih impor sebanyak 1.500 ton dari Tiongkok telah masuk Tanah Air. Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, bawang putih tersebut masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
"Hari ini di Tanjung Perak, Surabaya kedatangan 1.500 ton bawang putih impor dari China dengan menggunakan 40 kontainer," kata dia seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (31/3).
Bawang putih impor ini didatangkan oleh CV Semangat Tani Maju Bersama (STMB) yang sudah mendapat rekomendasi dan izin impor dari pemerintah. Kedatangan bawang putih impor tersebut dapat menurunkan harga komoditas pangan itu yang kini menjadi kisaran Rp 20 ribu - Rp 25.000 per kilogram. Selain itu, harga bawang putih akan menurun seiring dengan pasokan impor yang telah masuk ke pasar sebelumnya.
(Baca: Meski Masuk Tanpa Rekomendasi, Impor Bawang Tetap Dicatat Kementan)
Prihasto pun memastikan, stok bawang putih di seluruh Indonesia aman dan tersedia dalam jumlah yang cukup. Pada tahun ini, Kementan menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) untuk bawang putih sebanyak 450 ribu ton untuk 54 importir guna memenuhi kebutuhan selama sepuluh hingga sebelas bulan ke depan.
Impor bawang putih ini sudah datang di tiga pelabuhan besar di Tanah Air sejak 11 Maret lalu. Pelabuhan tersebut meliputi Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Priok Jakarta, dan Pelabuhan Belawan Medan serta via Batam.
Khusus Surabaya, total sudah ada 7.700 ton bawang putih yang masuk. Nantinya, akan ada 100 -150 kontainer yang mendarat di empat pelabuhan di Indonesia.
"Kedatangan ini akan berlanjut terus, sudah ada jadwalnya sampai akhir tahun," tegasnya.
(Baca: Kementan Ramal Produksi Cabai Surplus Meski Ada Pandemi Corona)
Di sisi lain, importir juga memiliki kewajiban menanam bawang putih dengan petani lokal. Kewajiban tersebut berlaku selama setahun sejak bawang putih pesanan importir tiba di Tanah Air.
Tak hanya bawang putih, Kementan juga telah menerbitkan rekomendasi impor bawang bombai sebanyak 277 ribu ton. Prihasto mengatakan, importir sudah membeli bawang bombay dari Tiongkok, Australia dan Selandia Baru.
"Pertengahan April nanti akan datang bawang bombai sehingga harga bisa turun dari saat ini Rp 120 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram," ujarnya.