Kementerian Pertanian genjot penyerapan gabah petani pada Januari-Maret 2019.  Sepanjang periode tersebut, Kementan menargetkan menyerap sekitar 1,5 juta ton gabah dan beras petani melalui Program Upaya Khusus (Upsus).

"Serap gabah ini akan dilakukan secara bekerjasama antara Bulog, TNI dan Kementan," kata Dirjen Hortikultura Kementan sekaligus Penanggung Jawab Program Upsus untuk Jateng, Suwandi, Selasa (29/1). 

(Baca: Mengukur Kemampuan Bulog untuk Penyerapan Beras Petani)

Pihaknya telah menggelar Rapat Koordinasi Serap Gabah (Sergap) bersama Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan Riwantoro, Kadivre dan Kasubdivre Bulog Jateng, Ketua Tim Sergap Mabes TNI, Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Tengah serta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah.

Untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, dia menargetkan menyerap 290.398 ton gabah yang tersebar di 4 sub divisi regional (sub divre) Bulog.

Untuk mengoptimalkan penyerapan beras dan gabah petani, menurutnya ada dua mekanisme pembelian yang akan dilakukan Bulog yaitu pembelian sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp8.030 per kilogram dan melalui mekanisme komersial yang menyesuaikan dengan kualitas jika harga di atas HPP.

Halaman:
Reporter: Antara