9 Perusahaan Besar Telah Serap 291 Ribu Ekor Ayam Peternak

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wsj.
Sebanyak 291.937 ekor ayam hidup milik peternak telah dibeli oleh perusahaan seperti Charoen Pokphand, Japfa dan tujuh lainnya untuk mencegah kejatuhan harga ayam
Penulis: Rizky Alika
28/4/2020, 16.09 WIB

Perusahaan besar (integrator) telah menyerap ayam hidup (livebirds) peternak untuk mencegah jatuhnya harga ayam. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, hingga 27 April 2020 jumlah ayam yang sudah diserap oleh integrator sebanyak 291.937 ekor.

"Itu setara dengan 7,09% dari target sebanyak 4.119.000 ekor," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR secara virtual, Selasa (28/4).

Dia mencatat, penyerapan telah dilakukan oleh sembilan perusahaan yaitu PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, PT Karya Indah Pertiwi, PT Expravet Naruba, PT Ayam Manggis, PT Super Unggas Jaya, PT De Heus, PT ITB, dan PT Wonokoyo.

(Baca: Cegah Harga Anjlok, Japfa dan Charoen Beli Jutaan Ekor Ayam Peternak)

Adapun, penyerapan 4,1 juta ekor ayam hidup tersebut akan dilakukan oleh 22 perusahaan. Selain sembilan perusahaan tersebut, ada pula PT Patriot Intan Abadi, PT Malindo Feedmill, PT Sierad Produce, PT New Hope Farm Indonesia, dan PT QL-Agrofood.

Kemudian, ada PT Janu Putra Sejahtera, CV Surya Inti Pratama, PT Reza Perkasa, PT Kerta Mulia Sejahtera, PT Dinamika Megatama Cira, PT Sido Sari Multifarm, PT Cahaya Teknologi Unggas, dan PT Panca Patriot Prima.

Komitmen penyerapan terbesar dilakukan oleh Charoen Pokphand dan De Heus dengan jumlah masing-masing 1 juta ekor ayam hidup. Selanjutnya, Japfa Comfeed berkomitmen untuk menyerap sebanyak 700 ribu ekor livebirds.

(Baca: Kementan Evaluasi Anomali Lonjakan Harga Beras dan Ayam)

Kementan pun mendorong perusahaan pembibitan ayam ras dan perusahaan pakan ternak untuk memaksimalkan penyerapan livebird yang belum mencapai 15 persen dari komitmen penyerapan masing-masing perusahaan.

Sebagaimana diketahui, peternak ayam mandiri di pulau Jawa terancam gulung tikar karena berkurangnya permintaan sejak pandemi virus corona (Covid-19). Kondisi ini diperparah dengan melimpahnya jumlah pasokan ayam yang menyebabkan harganya anjlok.

Oleh karena itu, Kementan menyelenggarakan Penandatanganan Kerjasama dengan PT Universal Agri Bisnisindo, Gopan, dan Pinsar dalam pembelian ayam ras siap potong di Pulau Jawa.

(Baca: Harga Cabai & Ayam Turun pada Pekan Keempat, BI Ramal Inflasi 0,18%)

Reporter: Rizky Alika