Pandemi Corona, Impor Sapi Baru Capai 205 Ribu Ton Hingga Juni

ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Ilustrasi. Pada 2019, realisasi impor sapi bakalan mencapai 648.210 ekor atau 145.270 ton, melebihi prognosa awal sebanyak 500 ribu ton atau 112.005 ton.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
14/7/2020, 21.50 WIB

Kementerian Pertanian mencatat impor sapi bakalan baru mencapai 215.501 ekor atau 48.296 ton hingga 25 Juni 2020. Jumlah tersebut baru mencapai 39% dari total prognosa impor sapi pada tahun ini sebanyak 550 ribu ekor atau 123.261 ton. 

"Impor sapi cukup lumayan penurunannya. Hingga 25 Juni baru 215 ribu ekor," kata Fadjar dalam webinar Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Selasa (14/7).

Pada 2019, realisasi impor sapi bakalan mencapai 648.210 ekor atau 145.270 ton, melebihi prognosa awal sebanyak 500 ribu ton atau 112.005 ton.

Fadjar menjelaskan realisasi impor yang lebih rendah pada tahun ini bukan disebabkan oleh langkah karantina wilayah atau lockdown di sejumlah negara pengimpor melainkan penguatan dolar AS.

(Baca: Pengamat Nilai Ketahanan Pangan Indonesia Buruk Karena Andalkan Impor)

Selain itu, importir juga masih memantau atau wait and see terhadap pergerakan permintaan daging sapi oleh industri. Hingga kini, mayoritas impor sapi dipergunakan oleh industri. 

Kementan sebelumnya telah memberikan relaksasi impor sapi bakalan untuk mempermudah importir. Kemudahan yang diberikan berupa peniadaan kewajiban 5 persen sapi indukan dari total impor sapi bakalan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika