PT LRT Jakarta optimistis mampu mencapai target 14 ribu penumpang per hari. Salah satu cara mencapai angka itu dengan penerapan fasilitas pelayanan penumpang di Stasiun Velodrome yang terintegrasi dengan halte TransJakarta, melalui skybridge di Jalan Pemuda, Jakarta Timur.
“Penumpang yang mengakses layanan integrasi ini dapat langsung menempuh perjalanan dari Velodrome sampai Kelapa Gading,” kata General Manager Operasi dan Pelayanan LRT Jakarta Aditya Kesuma di Stasiun Velodrome, Jakarta, Minggu (1/12).
Tarif layanan integrasinya adalah Rp 8.500 per penumpang untuk sekali tap di stasiun. Sebesar Rp 5 ribu untuk LRT dan sisanya TransJakarta. “Kalau sebelum jam 06.00 WIB tarif TransJakarta malah hanya Rp 2 ribu per penumpang,” ucapnya.
Mulai hari ini, kereta lintas raya terpadu alias LRT beroperasi secara komersial di enam stasiun pemberangkatan. Keenam stasiun itu adalah Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.
Perusahaan memberikan kejutan kepada penumpang pertama yang membeli tiket pada Minggu pagi tadi. “Tiba-tiba dikasih bingkisa tumbler oleh petugas,” kata Elvin, 29 tahun, usai membeli tiket di Stasiun LRT Pegangsaan Dua.
(Baca: Dua Rekor Muri dan Istimewanya LRT Jabodebek)
Elvin mengatakan akan menuju Pulogadung, Jakarta Timur. Harga tiket LRT Jakarta yang harus ia bayar adalah Rp 5 ribu per orang. Penumpang lainnya, Windy (35 tahun) dan Arga (39 tahun) merasa tidak keberatan dengan besaran tarif itu. “Enggak kemahalan sih kalau melihat pelayanannya sudah baik saat ini,” ucap Windy.
Pelayanan yang ia maksud adalah fasilitas kereta, stasiun, dan waktu perjalanan yang akurat. Hal senada yang disampaikan Arga yang menempuh perjalanan kereta LRT hanya 13 menit dari Stasiun Pegangsaan Dua menuju Velodrome.
Arga juga menjajal fasilitas skybridge di Stasiun Velodrome ke Halte TransJakarta Pemuda Rawamangun. “Seperti di luar negeri ya. Bangga juga punya fasilitas transportasi public seperti ini,” kata Arga. Fasilitas LRT yang terintegrasi ini memungkinkan masyarakat dapat melanjutkan ke Dukuh Atas, Jakarta Pusat, sekitar 35 menit.
Sejak uji coba pada 11 Juni hingga November 2019 jumlah penumpang yang mengakses di enam stasiun pemberangkatan sekitar 7.400 orang per hari. Pada Agustus 2019, tren penggunanya sempat turun menjadi 6 ribu penumpang per hari. Lalu, pada September 2019 hingga bulan lalu, jumlahnya stabil menjadi 7.400 orang per hari.