Permintaan Meningkat, Garuda Indonesia Tambah Dua Pesawat Khusus Kargo

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasi 24 pesawat berbadan lebar Aibus A330 sementara unit biaya rendahnya Citilink mengoperasikan 51 unit A320. 
Penulis: Ihya Ulum Aldin
24/5/2019, 19.49 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berencana menambah dua pesawat kargo dalam waktu dekat, yaitu Airbus A330 yang berkapasitas angkut 60 ton dan Boeing 737-800 berkapasitas 23 ton. Kedua pesawat tersebut akan melayani rute regional karena kapasitasnya lebih besar dan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang.

Direktur Kargo dan Pengembangan Bisnis Garuda Mohammad Iqbal mengatakan penambahan dua pesawat kargo ini merupakan respon perusahaan atas meningkatnya permintaan pengiriman barang melalui angkutan udara. Selain itu, penambahan pesawat kargo ini juga merupakan upaya Garuda untuk meningkatkan pendapatan di bisnis non-penumpang.

Iqbal menilai, semakin menggeliatnya e-commerce membuat volume pengiriman barang semakin meningkat. Namun, selama ini jasa pengiriman barang tidak efisien karena pesawat yang membawa kargo dari daerah harus transit ke Bandara Soekarno-Hatta sebelum barang tersebut melanjutkan ke daerah tujuan.

"Dengan bertambahnya pesawat khusus kargo, hal ini akan meningkatkan efisiensi pengiriman barang karena langsung menuju tujuan tanpa harus transit di Jakarta,” kata Iqbal melalui siaran resmi yang diterima Katadata.co.id pada Jumat (24/5).

(Baca: Harga Tiket Turun, Garuda Pangkas Rute Domestik dan Internasional)

Iqbal menjelaskan kedua pesawat tersebut saat ini masih dalam proses konversi yang dikerjakan oleh entitas anak Garuda Indonesia, GMF AeroAsia. Adapun saat ini perseroan telah mengoperasikan dua pesawat kargo, yakni Boeing 737-300 dan Boeing 737-400 yang masing-masing berkapasitas angkut 15 dan 18 ton.

Selain itu, Iqbal mengungkapkan, tambahan pesawat kargo tersebut juga dalam rangka untuk mendukung sektor perikanan nasional. Jumlah ekspor ikan yang terus naik dari sentra-sentra perikanan di wilayah Indonesia bagian timur, juga mendorong bertumbuhnya permintaan jasa kargo udara.

Menurut dia, saat ini ekspor perikanan nasional terus mengalami peningkatan. Agar komoditas tersebut tetap terjaga kesegarannya hingga ke tujuan, layanan kargo yang handal sangat diperlukan.

“Misal dari Makassar, Manado, atau Ambon sebagai hub akan mengumpulkan ikan dari pulau-pulau sumber ikan di sekitarnya. Selanjutnya akan dibawa langsung ke pasar ekspor dengan pesawat A330 dan B737-800 bisa direct flight ke Tiongkok atau Jepang,” kata Iqbal.

(Baca: Penurunan Harga Tiket Pesawat, Mayoritas Maskapai Memakai Batas Atas)

Reporter: Ihya Ulum Aldin