Ada yang berbeda dalam persiapan mudik Ryan Hasri tahun ini. Pria asal Aceh itu harus memutar otak untuk pulang ke kampung halaman dari Jakarta karena mahalnya harga tiket pesawat.
Akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengambil penerbangan langsung Jakarta-Banda Aceh, melainkan singgah ke Kuala Lumpur, Malaysia. “Harga tiketnya lebih murah,” kata Ryan saat dihubungi, Selasa (14/5).
Ryan memilih maskapai asal negeri jiran, AirAsia untuk penerbangan tanggal 26 Mei 2019. Untuk rute Jakarta-Kuala Lumpur-Banda Aceh, harga tiketnya Rp 1.264.000, termasuk bagasi 7 kilogram.
Sementara maskapai lokal untuk penerbangan langsung Jakarta-Aceh pada tanggal yang sama, menurutnya yang menawarkan harga terendah adalah Lion Air, yakni Rp 2.180.900. Tapi, jika memilih opsi ini, ia harus mengeluarkan dana ekstra untuk bagasi yang dihargai Rp 190 ribu per lima kilogram.
Menurut Ryan, sebelum lonjakan harga tiket pesawat, dengan bekal Rp 1,5 juta saja, ia bisa terbang Jakarta-Banda Aceh dengan Garuda Indonesia pada low season. Kini, untuk menikmati layanan full service airline, ia harus merogoh kocek setidaknya Rp 3,5 juta sekali jalan.
(Baca juga: Nasib Para Pemudik Lebaran saat Harga Tiket Pesawat Mencekik)
Nasib serupa dialami perantau asal Aceh lain, sebut sama Salman. Rute mudiknya lebih jauh karena ia bekerja sebagai pegawai negeri sipil yang ditempatkan di Ambon, Maluku.
Telah empat tahun merantau, ini adalah kali pertama Salman melakoni rute janggal, Ambon-Jakarta-Kuala Lumpur-Aceh. Sebab, tahun lalu, ia bisa menerbangi rute Ambon-Jakarta-Banda Aceh dengan biaya sekitar Rp 3,5 juta. Kini, harga tiket pesawat untuk rute yang sama hampir mencapai Rp 6 juta.
Ia akan berangkat dari Ambon dengan Batik Air pada 25 Juni 2019, lalu bermalam di Jakarta. Keesokan harinya, ia akan menumpang AirAsia ke Kuala Lumpur, baru melanjutkan penerbangan dengan maskapai yang sama ke Aceh.
Jangankan belanja, ia sama sekali tak berniat berjalan-jalan di Malaysia. “Benar-benar hanya singgah dua jam di bandara biar hemat,” ujarnya.
(Baca juga: Menhub Janjikan Harga Tiket Pesawat Berbiaya Rendah Turun 50%)
Lalu, berapa yang dihematnya dengan rute tersebut? Menurutnya, total biaya yang dihabiskannya dari Ambon ke Aceh sekitar Rp 4,5 juta. Dia mengaku, selisihnya bisa sampai Rp 1,3 juta daripada tiket tanpa transit di Kuala Lumpur.
Pemerintah sebenarnya tak tinggal diam. Dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, pemerintah menurunkan tarif batas atas maskapai berlayanan penuh dalam rentang 12%-16%.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap penurunan tarif ini akan diikuti oleh maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier. "Tarif LCC turun 50% pada pekan ini ya," kata Budi tanpa menjelaskan detail rencananya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5).