Pemerintah Tetapkan Lima Pelabuhan dalam Proyek Percontohan Tol Laut

Arief Kamaludin|Katadata
Aktifitas persiapan keberangkatan Kapal Tol Laut Logistik Natuna, di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok.
Editor: Pingit Aria
8/4/2019, 12.08 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menetapkan lima pelabuhan sebagai proyek percontohan (pilot project) dalam menerapkan konsep tol laut. Empat di antaranya adalah Pelabuhan Perak, Pelabuhan Semarang, Pelabuhan Makasar, dan Pelabuhan Belawan. Sedangkan, yang kelima masih dikaji, antara Pelabuhan Ambon atau Pelabuhan Sorong.

Budi menyatakan, pelabuhan-pelabuhan tersebut harus dapat meningkatkan efektivitas distribusi logistik oleh kapal laut. Misalnya, Pelabuhan Perak saat ini bisa menampung logistik sebesar 3 juta ton, ditargetkan setelah ditetapkan sebagai pelabuhan tol laut naik 20%.

Selain itu, kapal tol laut harus memiliki target volume dan kecepatan tertentu dalam distribusi. "Karena kenaikan volume ekspor itu menunjukan kinerja, jadi harus memiliki kinerja yang baik," ujarnya di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (8/4).

(Baca: Susi Ingin Wisata Bahari Banyuwangi Jadi Contoh Pembangunan Pesisir)

Tidak ada anggaran khusus dalam upaya meningkatkan efektifitas pelabuhan tol laut ini. Hanya, Budi berharap peningkatan kapasitas ini bisa efektif setelah satu atau dua tahun kedepan. "Mereka harus benar-benar melakukan level service yang optimal," kata Budi.

Adapun, pelabuhan tol laut yang sudah dinilai efesien yaitu Pelabuhan Dobo di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Di mana, kapal tol laut Dobo membawa nelayan untuk mencari ikan, kemudian hasil tangkapan tersebut dikirim ke tol laut, sehingga nelayan tersebut tak harus pulang kembali ke Dobo.

"Kapalnya tetap di sana, selama ini kapalnya harus pulang. Ini yang harus diefisiensikan," kata dia.

Kapal tol laut diharapkan dapat meningkatkan volume distribusi logistik nasional. Pemerintah tidak hanya mendorong angkutan logistik tol laut bukan hanya dari pelabuhan ke pelabuhan, tetapi sampai ke konsumen. Sehingga, bisa tepat sasaran ke masyarakat dan harganya terjangkau.

(Baca: Kritik Infrastruktur Era Jokowi, Faisal Basri Minta Bangun Jalur Laut)

Reporter: Fariha Sulmaihati