Kemenhub Serahkan Pengelolaan Bandara Banyuwangi ke AP II

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ilustrasi bandara
22/12/2017, 18.48 WIB

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan pengelolaan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Penyerahan hak kelola ini salah satunya bertujuan untuk mengurangi beban anggaran negara.

Penandatanganan pemberian hak dilakukan dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso kepada Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin. Sebelumnya bandara ini berstatus Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) di bawah direktoratnya. Selama ini pengelolaan pelabuhan tersebut menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melalui Kemenhub.

Dengan menyerahkannya kepada Angkasa Pura II, dana APBN yang biasa diperuntukkan untuk pemeliharaan dan pengembangan bandara ini bisa direalokasikan untuk kebutuhan lain. Rencananya dana ini akan digunakan untuk pembangunan bandara-bandara baru di wilayah terpencil untuk memperlancar konektifitas antarpulau diseluruh Indonesia.

(Baca: Lepas Operasional Bandara dan Pelabuhan, Kemenhub Bisa Hemat Rp 1 Triliun)

Agus mengatakan hak pengelolaan ini ditujukan dalam peningkatan pelayanan kepada konsumen bandara, baik di sisi layanan udara maupun darat. Hal ini erat kaitannya dalam peningkatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. "Saya berharap ini dapat jadi titik tolak peningkatan kualitas pelayanan jasa kepada penumpang," kata Agus dalam keterangan resmi Kemenhub, Jumat (23/12).

Agus juga berterima kasih kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta pimpinan Muspida atas kerja sama dalam pengembangan Bandara Blimbingsari. Apalagi menurutnya kondisi bandara ini dulunya masih semak belukar, sebelum terbangun seperti sekarang.

"Karena selama 10 tahun ini sudah bekerja beriringan," ujarnya. Saat ini maskapai yang beroperasi di bandara Blimbingsari adalah Garuda Indonesia dan Wings Air yang melayani Banyuwangi - Surabaya dengan pesawat ATR 72-600. Lalu ada pula NAM Air dengan rute Jakarta - Surabaya dengan pesawat Boeing 737.

Agus berpesan kepada AP II, agar dapat membina dan mensejahterakan petugas-petugasnya di bandara tersebut. Hal ini penting untuk menjaga dan memelihara semangat kedisiplinan petugas bandara dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jasa penerbangan di Bandar Udara Blimbingsari

"Saya mengimbau agar terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pengguna jasa dan dapat senantiasa memelihara fasilitas yang ada agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berdaya guna," ujarnya. (Baca: Menhub Tegaskan Tak Ada Rencana Penjualan Bandara Soekarno Hatta)

Pembangunan dan pengembangan serta operasional Bandar Udara Blimbingsari telah dipersiapkan sejak tahun 2005 secara bertahap oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi dan Ditjen Perhubungan Udara. Saat itu, dibangun runway berukuran 900 x 23 meter dan dilanjutkan pembangunan terminal berukuran 120 meter persegi pada 2006. Dalam dua tahun setelahnya runway diperluas menjadi 1.400 x 30 meter.

Pada 2010, dilakukan operasional penerbangan komersil perdana oleh maskapai Sky Aviation dengan pesawat tipe Grand Caravan dan diteruskan maskapai komersil lainnya seperti Merpati dan Wings Air. Tahun 2012, runway diperpanjang lagi  menjadi 1.800 x 30 meter. Tahun 2014, Garuda Indonesia mulai melakukan operasional perdananya di Bandar Udara ini.

Tahun 2015, runway kembali diperpanjang menjadi 2.250 x 30 meter dan dibangun terminal penumpang berkonsep green building yang pertama di Indonesia seluas 240 meter persegi. Terminal ini mampu menampung sekitar 280 ribu penumpang per tahun. Hal ini untuk menampung pertumbuhan penumpang di Banyuwangi yang pada kurun waktu tahun 2010- 2016 telah melayani sekitar 264.689 penumpang.

Saat ini Bandar Udara Blimbingsari saat ini telah memiliki fasilitas yang lengkap, yaitu 4 jalur Taxiway dan 3 Apron pada sisi udara. Untuk sisi darat telah memiliki terminal penumpang, terminal barang (Kargo) serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya, seperti fasilitas komunikasi dan navigasi serta keselamatan dan keamanan penerbangan.