Bulan Depan, Bandara Silangit Siap Layani Penerbangan ke Singapura

ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Kawasan hunian untuk wisatawan yang berada di tepi Danau Toba, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Selasa (4/4). Sejak 2016 Danau Toba dicanangkan sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata un
Penulis: Pingit Aria
25/9/2017, 12.45 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara Silangit akan beroperasi melayani penerbangan Internasional pada 28 Oktober 2017. Penerbangan Singapura - Silangit pada tahap awal akan dilayani dengan pesawat charter.

"Tanggal 28 Oktober menjadi awal Bandara Silangit melayani penerbangan Internasional dan kami akan tambah fungsi-fungsi layanan di luar bandara," ujar Budi Karya usai meninjau Bandara Silangit, Sumatera Utara, Ahad (24/9) kemarin.

Hanya, Budi meminta PT Angkasa Pura II untuk menambahkan overlay landasan. Sebab, saat ini panjang landasan sudah 2.650 meter, tetapi untuk membuat semua pesawat jenis B-737 bisa mendarat harus ditambah lagi overlay, sementara obstacle di ujung yang harus dipangkas. “Saya sudah minta AP II untuk melaksanakan dan sebelum tanggal 28 (Oktober) sudah selesai," ujarnya.

 (Baca: AP II Siapkan Bandara Kertajati Jadi Embarkasi Haji Tahun Depan)

Menurut Budi, dengan menambah overlay, maka traffic dari Jakarta akan lebih banyak. Ia juga menerangkan beberapa maskapai yang sudah memberikan pengajuan.

"Maskapai untuk saat ini baru Sriwijaya dan Garuda. Sudah ada aplikasi dari Lion Air dan dari Garuda juga sudah ada pengajuan untuk tidak lagi menggunakan bombardir tetapi Boeing 737," tuturnya.

Terkait penerbangan ke luar negeri dari Bandara Silangit, Budi menyampaikan akan melakukan penerbangan charter dengan rute Jakarta-Singapura terlebih dahulu.

(Baca: Kemenhub: Proyek Strategis Bandara Sebatik Jadi Pangkalan TNI AU)

"Ini kan pertama kali ada paket wisata dibawah 300 dolar, untuk 3 hari 2 malam kan murah sekali untuk orang Singapura. Nanti kami sediakan tarian (penyambutan)," kata Budi Karya.

Ia berharap penerbangan charter tersebut berjalan sukses dan menjadi penerbangan reguler. " Kami harapkan dalam waktu tidak lebih dari 6 bulan (penerbangan tersebut) menjadi reguler," ujarnya.

Reporter: Maria Yuniar Ardhiati