Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk (Telkom) dan Perum Damri, bersinergi meluncurkan JM Access. Sistem pembayaran tol berbasis On Board Unit (OBU) ini memungkinkan pengendara melalui pintu tol tanpa harus berhenti.
Direktur Enterprise & Busines Service Telkom Dian Rachmawan mengatakan, uji coba awal pemanfaatan teknologi OBU ini akan dilakukan di 300 unit Bus Damri. Harapannya, waktu tempuh perjalanan bus dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng dapat lebih efisien.
“Telkom berkomitmen mendorong terciptanya masyarakat digital Indonesia, salah satunya dengan menggiatkan transaksi elektronik guna mendukung terwujudnya cashless society," ujar Dian melalui keterangan resminya, Jakarta, Jumat (15/9).
(Baca juga: Awal Bulan Depan, 90% Gerbang Tol Jasa Marga Pakai Sistem Nontunai)
Selain di ruas tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, Telkom Group bersama Jasa Marga juga melakukan uji coba teknologi JM Access berbasis kartu online di ruas tol Surabaya – Gempol dan JM Access berbasis stiker RFID di ruas tol Bali.
Selanjutnya, jika uji coba dinyatakan efektif maka akan masuk ke tahap implementasi dengan mengikuti regulasi yang ditetapkan Pemerintah. Langkah ini juga sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di jalan tol yang akan berlaku mulai Oktober 2017.
Sementara itu, Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan minat pengguna jalan tol untuk segera beralih ke pembayaran elektronik. Salah satunya melalui peluncuran sistem JM Access OBU.
"Terobosan hari ini merupakan langkah awal, di mana jalur yang digunakan masih dicampur dengan pembayaran berbasis kartu atau Hybrid,” kata Sofyan.
(Baca juga: Jasa Marga: Baru 36% Pembayaran Nontunai di Tol Jabotabek)
Selanjutnya, Jasa Marga akan membuat jalur khusus dengan masih menggunakan Barrier. Setelah itu, baru Barrier akan dilepas menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa henti.
Secara lebih rinci, saldo transaksi pembayaran tol melalui JM Access berbasis OBU dapat dimonitor melalui aplikasi yang disebut JM Wallet. Sementara, saldonya sendiri dapat diisi ulang melalui berbagai metode pembayaran, baik melalui ATM Bank, E-Banking, Toko-toko mitra dan sebagainya.
OBU sendiri merupakan alat sensor yang dipasang pada kendaraan yang terregistrasi dan memiliki saldo yang tersimpan di sistem database. Sistem tersebut secara otomatis akan memotong deposit saldo OBU milik pengguna jalan saat melewati gardu tol. Dengan demikian transaksi pembayaran tol dapat dilakukan tanpa menghentikan kendaraan.
Sofyan menambahkan, transaksi ini juga berbasis server. Sehingga, apabila kartu hilang atau rusak, pengguna jalan dapat melaporkan serta mendapatkan kartu pengganti dengan saldo yang tetap aman.
(Baca juga: Bayar Transportasi Umum di Jabodetabek Harus Pakai Uang Elektronik)