Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini arus mudik di Indonesia Barat mulai banyak mengandalkan angkutan udara. Hal ini bisa terlihat dari pantauan beberapa bandara di kawasan tersebut yang mengalami pertumbuhan penumpang cukup signifikan.
Hal ini dikatakan Budi usai menerima laporan dari sejumlah pos pemantauan mudik yang ada di Indonesia. Laporan tersebut dilakukan secara interaktif dengan video conference. Total setidaknya ada 20 pos yang melaporkan kondisi arus mudik kepada Menhub.
Kementerian Perhubungan menargetkan pertumbuhan moda udara pada mudik kali ini bisa mencapai 9 persen. Pada beberapa tempat seperti bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru mengalami pertumbuhan signifikan.
(Baca: Arus Mudik Padat, AP I Buka 24 Jam Empat Bandara di Jawa-Bali)
Bahkan, di Bandara Supadio dan Bandara Adi Soemarmo mengalami kenaikan 30 persen dan 95 persen. "Artinya angkutan udara dapat menggantikan angkutan darat yang kurang maksimal," kata Budi di kantornya, Jakarta, Jumat (23/6).
Budi juga menjelaskan secara umum koordinasi pemerintah dalam mengantisipasi arus mudik tahun ini sangat baik. Beberapa titik posko yang melapor antara lain adalah Gerbang Tol Cikarang Utama, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Harjamukti Cirebon, Pelabuhan Kupang, Bandara Ngurah Rai, serta Bandara Djuanda Surabaya.
(Baca: Grup Lion dan AirAsia Tambah Puluhan Ribu Kursi Selama Mudik)
Sementara untuk ruas tol Cipali yang volume kendaraannya meningkat, ternyata masih dapat dikendalikan dengan baik. Beberapa catatan positif ini dianggap Budi sudah sesuai pesan Presiden Joko Widodo untuk menjaga kelancaran arus mudik. "Kalau manajemen lalu lintas di tol kami lakukan bersama dengan Kakorlantas Polri," kata Budi.
Berdasarkan informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), puncak arus mudik saat ini sudah terlampaui. Namun, masih ada dua titik yang masih dianggap rawan macet seperti ruas Nagrek (Kabupaten Bandung) - Ciawi (Kabupaten Tasikmalaya), serta Gringsing (Jawa Tengah).
"Untuk tol yang padat merayap adalah tol Cikampek kilometer 31 sampai 57 karena ada dua kecelakaan," demikian informasi resmi Kementerian PUPR pada hari Jumat (23/6) pukul 18.45 WIB.
(Baca: AP II Beri Diskon Maskapai Penyedia Penerbangan Tambahan Mudik)