BUMN Jamin Asuransi 112.362 Peserta Mudik Gratis

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
6/6/2017, 15.18 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengkoordinasikan 21 perusahaan pelat merah untuk menyelenggarakan mudik gratis. Tercatat, 112.362 orang akan diberangkatkan untuk mengikuti program tersebut.

Jumlah peserta mudik gratis BUMN tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 93 ribu orang. “Ada peningkatan sekitar 20 persen,” kata Staf Khusus III Menteri BUMN Devy Suradji di Jakarta, Selasa (6/6).

Pada tahun 2017, program mudik gratis BUMN menyediakan 1.810 bus, 11 rangkaian kereta dengan total 85 gerbong, 18 kapal laut, dan 24 penerbangan pesawat.

(Baca juga: Menteri PUPR: Infrastruktur Jalan untuk Mudik 2017 Lebih Siap)

Sementara pada tahun lalu, program yang sama menyediakan 1.628 bus, 22 rangkaian kereta dengan 116 gerbong, 1 kapal laut, dan 1 penerbangan pesawat.

Devy menyatakan, salah satu tujuan program ini adalah untuk mengurangi penggunaan sepeda motor dalam perjalanan mudik. "Ini untuk menghindari orang-orang yang menggunakan sepeda motor," ujarnya.

Menurut Devy, Kementerian BUMN akan terus mendorong berbagai BUMN yang ada untuk meningkatkan kapasitas atau kuota mudik gratisnya dari tahun ke tahun. Penyelenggara juga akan tetap mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan dengan pemberian jaminan asuransi kecelakaan dari Jasa raharja bagi peserta.

(Baca juga: Santunan Kecelakaan Melonjak, Jasa Raharja Kurangi Kuota Mudik Gratis)

Direktur Utama Jasa Raharja Budi Setyarso mengatakan, dengan biaya premi sebesar Rp 5.000, pemudik ini akan mendapatkan asuransi berupa santunan pertanggungan dengan rincian, meninggal dunia sebesar Rp 15 juta, cacat tetap Rp 15 juta, biaya perawatan maksimal Rp 1,5 juta atau biaya rawat inap Rp 75.000 per hari, maksimal selama 20 hari.

"Asuransi berlaku mulai hari H sampai dengan 14 hari kerja. Seluruh kecelakaan ditanggung, termasuk misalnya jatuh dari tangga saat turun sampai kecelakaan seperti menelan sendok ketika makan," ujar Budi. 

Reporter: Miftah Ardhian