Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada Maret 2017 mencapai 1,02 juta kunjungan. Angka itu naik 11,64 persen dibanding Maret 2016, yaitu dari 915,02 ribu kunjungan. Beberapa rute penerbangan langsung ke luar negeri memicu kenaikan itu.
Secara kumulatif selama Januari sampai Maret 2017, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3,01 juta kunjungan. “Angka itu naik 15,07 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 2,62 juta kunjungan,” kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Selasa (2/5).
(Baca juga: Inflasi Bulan April Meningkat Akibat Kenaikan Tarif Listrik)
Pria yang akrab disapa Kecuk ini menyatakan bahwa peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara adalah karena adanya beberapa rute baru penerbangan langsung dari luar negeri. Ia mencontohkan, dibukanya rute direct flight Solo - Kuala Lumpur, Malaysia oleh maskapai Air Asia dan Lion Air berkontribusi menaikkan kenaikan jumlah wisatawan yang tiba di Bandara Adi Sumarmo.
"Ada juga peningkatan kunjungan turis melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado yang menyediakan penerbangan langsung ke Tiongkok. Kenaikannya signifikan, 296 persen," tutur Kecuk.
Lebih jauh, Kecuk menyebut, jumlah wisatawan melalui 19 pintu utama 933,65 ribu kunjungan dan di luar 19 pintu utama 87,89 ribu kunjungan. Jika dibandingkan dengan selama Februari 2017, jumlah kunjungan wisatawan asing regular ke Indonesia yang melalui 19 pintu utama pada Maret 2017 naik 8,12 persen. Kenaikan ini terjadi di seluruh pintu masuk utama, kecuali Bandara Ngurah Rai, Bali yang justru turun 5,58 persen.
(Baca juga: Survei BI: Kenaikan Tarif Listrik Picu Inflasi April 0,08 Persen)
Berdasarkan asal negara, turis yang paling banyak datang ke Indonesia pada Maret 2017 dibanding Maret 2016, yakni Tiongkok dengan 140,98 ribu kunjungan atau naik dari sebelumnya 94,22 ribu kunjungan.
Sementara jumlah turis asal Singapura sebanyak 128,38 ribu atau turun dari 130,80 ribu kunjungan. Turis asal Malaysia, Australia, Jepang, masing-masing sebanyak 117,26 ribu kunjungan, sebanyak 88,20 ribu kunjungan, dan 43,85 ribu kunjungan. " Turis Tiongkok paling banyak, dan ke depan diharapkan pemerintah terus menarik wisman dari negara lain," kata Kecuk.
Seiring kenaikan jumlah turis asing, tingkat okupansi kamar hotel berbintang di Indonesia pada Maret 2017 rata-rata 54,70 persen atau naik 1,82 poin dibandingkan Maret 2016 yang tercatat sebesar 52,88 persen.
(Baca juga: Impor Bahan Baku Naik, BI Ramal Defisit Transaksi Berjalan 1,9 Persen)
“Adapun, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Indonesia selama Maret 2017 tercatat sebesar 1,89 hari, atau terjadi kenaikan 0,08 poin jika dibandingkan dengan Maret 2016,” kata Kecuk.