Tak sampai dua tahun lagi, moda transportasi massal mass rapid transit (MRT) akan beroperasi di Jakarta. Demi mempersiapkan para eksekutif dan tenaga pengelola transportasi anyar tersebut, PT MRT Jakarta menggandeng MTR Academy Hong Kong Limited. 

Kerja sama tersebut ditandatangani saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Hong Kong pada akhir pekan lalu. “Menggali pengalaman dari MTR Academy dalam membangun SDM (sumber daya manusia) Indonesia di MRT Jakarta, akan menjadi investasi berharga bagi sektor perkeretaapian di Indonesia,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Agung Wicaksono, dalam siaran persnya, Senin (1/5).

Ia menjelaskan, MTR bukan hanya berpengalaman mengoperasikan serta mengembangkan eksekutif dan profesional perkeretaapian di negerinya. Mereka juga berpengalaman membantu SDM pengelola MRT di Inggris, Australia, Swedia, dan Cina. (Baca: Kemenhub Ingin Kembangkan Transportasi Kanal dan MRT Jakarta)

Akademi asal Hong Kong itu juga bersedia memberikan acuan standar internasional untuk pengoperasian dan pemeliharaan perkeretaapian. MRT Jakarta melihat hal ini sejalan dengan target korporasi dalam menyediakan solusi transportasi publik terintegrasi untuk warga Jakarta dan wilayah-wilayah penyangga.

“Dalam kerja sama ini, MTR Academy mendukung pembentukan Akademi MRT Jakarta berdasarkan pengalaman dan pembelajaran mereka,” kata Agung.

Selain itu, Agung melanjutkan, kerjasama antara MTR Academy dan MRT Jakarta tersebut merefleksikan keinginan Presiden Jokowi, agar membawa banyak investasi, bukan mendatangkan tenaga kerja.

MTR Academy, yang sepenuhnya dimiliki MTR Corporation, bertujuan meningkatkan standar pelayanan perkeretaapian. MRT Jakarta merasa penting bekerjasama dengan MTR Academy untuk membangun kompetensi SDM pekeretaapian.

MRT mulai dibangun di Jakarta pada 2013. Panjang lintasannya sekitar 110 kilometer, dari Utara-Selatan, serta Barat-Timur. Pada fase pertama, MRT Jakarta akan mengoperasikan jalur Lebak Bulus-Bundaran HI sejauh 16 kilometer dengan target 173.400 penumpang setiap hari.

Untuk rute dengan waktu tempuh 30 menit itu, akan dioperasikan 14 set kereta dan disediakan dua kereta cadangan. MRT Jakarta menargetkan jarak keberangkatan antarkereta lima menit. (Baca: Jokowi - Ahok Semobil Tinjau Proyek Semanggi dan MRT Jakarta)

Selanjutnya pada fase kedua, sarana transportasi cepat massal itu akan beroperasi rute Bundaran HI-Kampung Bandan sejauh 8,3 kilometer. Pembangunan untuk tahap kedua rencananya dimulai tahun 2018 dan dijadwalkan beroperasi mulai 2023.

Dalam fase ketiga, MRT Jakarta, badan usaha milik daerah (BUMD) ini akan mulai melakukan pembangunan untuk rute Cikarang-Balaraja sepanjang 87 kilometer pada 2020. Pembangunan ini diharapkan selesai antara tahun 2024-2027.

Saat ini, MRT Jakarta berupaya mempercepat penyelesaian proyek mulai bisa beroperasi mulai Maret 2019. (Baca: Pembangunan MRT Terganjal Pembebasan 26 Bidang Tanah)