Kementerian Perhubungan berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dapat menyelesaikan pembangunan ruas tol Trans Jawa minimal hingga Pemalang pada tahun depan. Ini agar agar penumpukan kendaraan pada ruas mudik tahun ini tidak terjadi lagi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pudji Hartanto Iskandar mengatakan pintuk keluar Tol akan langsung terhubung dengan jalan arteri yang lebih lebar dari jalan nasional. Dengan begitu kepadatan di pintu keluar tol diperkirakan bisa berkurang tahun depan.
"Macet masih ada, tapi tidak akan separah kemarin, asalkan pindah ke arteri," kata Pudji saat konferensi pers di Gedung Kemebhub, Jakarta, Rabu (13/7). (Baca: Sebagian Tol Trans Sumatera Gagal Digunakan untuk Mudik)
Saat momen mudik lebaran kemarin, terjadi kepadatan kendaraan pada pintu tol Brebes Timur. Antrean kendaraan yang ingin keluar dari tol tersebut mencapai puluhan kilometer. Ruas tol yang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa ini baru beroperasi kurang dari satu bulan harus menampung jumlah kendaraan arus mudik membludak tahun ini.
Padahal sebenarnya Kementerian Perhubungan mencatat ada penurunan pengguna moda angkutan umum darat pada mudik tahun ini dari 8,3 juta menjadi 7,2 juta penumpang. Pudji menjelaskan hal ini dikarenakan adanya perpindahan penumpang ke moda lainnya.
Jumlah penumpang pesawat terbang meningkat dari 4,5 juta menjadi 5,2 juta dan kereta api bertambah 100.000 penumpang. Sedangkan jumlah penumpang kapal laut meningkat 4 persen selama musim mudik lebaran tahun ini.
(Baca: Kemenhub Batasi Pemudik Motor Lintas Wilayah Tahun Depan)
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto W. Husaini mengakui kemacetan di pintu tol Brebes Timur terjadi karena ruas Tol Pejagan-Pemalang belum selesai seluruhnya. Ditambah jumlah kendaraan yang melintas memang jauh melebihi kapasitas yang ada.
Dari ruas Tol Pejagan-Pemalang, hanya dua seksi yang sudah bisa beroperasi, seksi I dari Pejagan ke Brebes Barat dan Seksi II dari Brebes Barat ke Brebes Timur. Sisanya seksi III sampai Tegal dan seksi IV hingga Pemalang. Kementerian PUPR memang menargetkan pembangunan tol Pejagan-Pemalang bisa selesai dan dapat digunakan sebelum lebaran tahun depan.
Menurut Pudji, jika pengerjaan tol tersebut tidak bisa selesai tahun depan, Kemenhub sudah menyiapkan rencana lain. Salah satunya dengan mengatur rekayasa lalu lintas yang lebih ketat. Sebagian kendaraan yang melalui tol tersebut diarahkan keluar sebelum Brebes, seperti di gerbang tol Cikopo atau Palimanan.
Terkait dengan kelanjutan pembangunan Tol Trans Jawa, saat ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk., memang sedang mengerjakan penambahan penambahan ruas dari Brebes Timur ke Pemalang. Ruas tol sepanjang 57,5 kilometer ini telah diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bulan lalu.
Sekadar informasi, tol ini sebenarnya sudah direncanakan pembangunannya sejak 20 tahun lalu. Namun, proses pembangunannya tidak kunjung terlaksana. Badan Pengelol Jalan Tol (BPJT) pernah mengungkapkan penyebab mangkraknya tol ini karena terkendala masalah lahan dan seleksi tender yang kurang baik.
Akhirnya pada Juli 2014, Waskita Karya mengambil alih proyek tersebut dari anak usaha Grup MNC, yakni PT MNC Infrastructure Utama. Waskita Karya mampu merealisasikan Tol Pejagan-Brebes Timur hanya dalam jangka waktu 14 bulan. Adapun total investasi yang dikeluarkan Waskita Karya untuk pembangunan ruas tol ini mencapai Rp 2 triliun.