Transportasi ojek online (ojol) akan menyiapkan sekat partisi untuk pelaksanaan kenormalan baru alias new normal pandemi covid-19. Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, partisi portabel tersebut akan bersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ISO.
"Partisi tersebut akan melalui proses sertifikasi, baik SNI maupun sertifikasi ISO untuk material yang digunakan untuk memenuhi standar keamanan, kesehatan dan kenyamanan," kata Igun seperti dikutip dari keterangan pers, Sabtu (6/6).
Menurutnya, Garda sebagai asosiasi memiliki kewajiban untuk mengawasi dan memberikan rekomendasi bagi pihak yang akan memproduksi partisi portabel. Nantinya, partisi portabel yang digunakan oleh pengemudi ojol juga akan melalui beberapa uji coba untuk memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.
Adapun penggunaan partisi tersebut merupakan rekomendasi dari pakar sanitasi dan kesehatan masyarakat dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Prof. Djasio Sanropie.
(Baca: Ojek Online Saat New Normal: Selfie, Pakai Partisi, Bawa Helm Sendiri)
Dia menyarankan Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia agar pengemudi ojol menggunakan partisi untuk minimalisir percikan (droplet) dari pengemudi kepada penumpang dan sebaliknya dari penumpang kepada pengemudi ojol.
Oleh karena itu, Protokol Kesehatan dan Basic Personal Hygiene merupakan kunci utama bagi upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 atas rekomendasi dari Djasio.
Djasio juga rekomendasikan Garda Indonesia agar melakukan Pelatihan Protokol Kesehatan dan Basic Personal Hygiene bagi para pengemudi ojol. Pengemudi yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan tersebut diharapkan menerima sertifikat resmi sebagai syarat untuk bisa membawa penumpang.
Garda juga akan mengkomunikasikan kepada regulator, dalam hal ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Perhubungan.
(Baca: Anies Bolehkan Ojol Kembali Angkut Penumpang, Kemenhub Patok 2 Syarat)
Ojek Online Sambut Pelonggaran PSBB dalam Era Kenormalan Baru
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, selama pandemi masih ada masyarakat yang membutuhkan layanan transportasi dari Grab untuk bermobilisasi secara terbatas. Untuk itu, kebersihan dan keamanan akan menjadi kunci utama pihaknya dalam beroperasi.
"Memasuki situasi ‘new normal’ ini, kami telah mengumumkan ‘GrabProtect’ sebagai serangkaian langkah keamanan dan kebersihan untuk meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19 pada layanan transportasi kami," kata Neneng kepada Katadata.co.id, Kamis (4/6).
Beberapa langkah keamanan yang akan dilakukan, antara lain berupa pemeriksaan suhu tubuh mitra pengemudi sebelum bekerja dan saat menjalankan tugasnya melalui online health declaration dari Grab. Mitra pengemudi juga akan mengadopsi praktik kebersihan, termasuk mencuci tangan secara teratur, juga menutup mulut atau hidung saat bersin dan batuk.
Selain Grab, perusahaan layanan on-demand lainnya Gojek juga telah menyatakan layanan ride hailing mereka akan dibuka 100% pada 8 Juni 2020 sebagai respon pelonggaran PSBB.
(Baca: Gojek Akan Buka 100% Layanan Ojek Online di Masa Transisi PSBB)
"Kami sangat menyambut baik hal ini, karena para mitra driver nantinya dapat kembali melayani transportasi bagi penumpang," kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Kamis (4/6).
Gojek menyatakan percaya diri mampu langsung membuka 100% layanan antar penumpangnya. Sebab, selama ini prosedur yang mengedepankan aspek kebersihan dan kesehatan termasuk bagi layanan transportasi GoRide dan GoCar sudah dilaksanakan.
Salah satu contoh prosedur yang telah dilakukan yaitu mewajibkan mitra driver untuk menggunakan masker, sarung tangan dan hand sanitizer sebagai syarat untuk menjalankan order, sesuai dengan peraturan pemerintah.
"Dari berbagai protokol dan edukasi kesehatan yang kami lakukan, mitra driver memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas standar dan protokol kesehatan," ujar dia.
(Baca: Pengemudi Ojek Online Grab Wajib Selfie dan Pakai Partisi Mulai Juni)