Incar Turis Premium, Jokowi Perintahkan Pembenahan Labuan Bajo

Rahmat/Humas Kepresidenan
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana berjalan menyisir pantai di Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7) pagi.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
11/7/2019, 14.40 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan penataan Labuan Bajo harus selesai tahun depan untuk mendatangkan turis premium. Secara khusus, dia meminta percepatan pembangunan bandara dan pemisahan pelabuhan kontainer.

Jokowi menyatakan, pengelolaan bandara bakal ditentukan melalui sistem lelang dengan standar jaringan pariwisata internasional. "Terminal akan diperbesar, runway akan diperpanjang, maksimal tahun depan sudah rampung semua," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (11/7).

Jokowi dan Ibu Negara Iriana tengah melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak kemarin. Keduanya akan melakukan kunjungan kerja selama dua hari, termasuk meninjau Pulau Rinca yang merupakan habitat komodo.

Gubernur NTT Viktor Liskodat, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjadi pendamping.

(Baca: Mulai Hari Ini Tiket Lion & Citilink Diskon 50%, Ini Daftar 208 Rute)

Jokowi menilai penataan kawasan Labuan Bajo sangat penting karena segmentasi pasar turis adalah premium. Sehingga, dia meminta pembuatan jalan panjang menyusuri pesisir supaya wisatawan mancanegara menikmati pemandangan.

Dia juga meminta fasilitas jalan raya juga lebih lebar. Apalagi, pelabuhan yang ada di Labuan Bajo fokus untuk kapal penumpang, pinisi, yacht, dan cruise. Sehingga, pelabuhan untuk kontainer bakal pindah ke tempat lain.

Jokowi juga menyorot kekurangan suplai air. Pemerintah pusat akan turun tangan untuk memberikan bantuan. Selain itu, kawasan pusat kerajinan tangan bakal berdiri di Labuan Bajo. “Ini total memang penataannya,” ujarnya.

Dia pun meninjau proyek pengembangan pelabuhan terpadu. Proyek pelabuhan terintegrasi dengan Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo yang terdiri dari hotel, marina, dan area komersial. Alhasil, letak dermaga harus bergeser.

(Baca: Pemerintah Cari Cara Bebaskan Lahan untuk 4 Kawasan Wisata Prioritas)

Direktur Utama PT ASDP Pelabuhan Terpadu Labuan Bajo Ira Puspadewi menyatakan ada 180 kamar hotel selesai tahun ini. Nantinya, yacht juga bisa parkir depan marina setelah pembangunan selesai pada Juni 2020.

Ira mengungkapkan, konsep hotel akan dibuat terbuka tanpa pagar supaya masyarakat bisa masuk secara bebas. "Area ini juga akan ada promenade yang menjadi tempat masyarakat menampilkan budaya dan ada semacam pasar rakyat," katanya.

Reporter: Michael Reily