Kereta Bandara Masih Kalah Populer daripada Transportasi Lain

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ilustrasi.
Penulis: Michael Reily
13/6/2018, 17.04 WIB

Kereta Bandara tampaknya belum menjadi pilihan utama masyarakat. Transportasi yang diresmikan Januari 2018 masih memiliki kekurangan daripada moda lain. Alhasil, masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan lain untuk menuju Bandar udara (bandar) Soekarno-Hatta.

Wedha Anggandhie (27) yang merupakan karyawan swasta memilih menggunakan taksi ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta daripada naik kereta. Alasannya adalah kemudahan pemesanan dan penjemputan.

Alasan lain yaitu kenyamanan ketika membawa perlengkapan yang banyak. “Kalau bawaan banyak, akan lebih nyaman naik taksi dan langsung sampai di bandara,” kata Wedha, Rabu (13/6).

Tak hanya, Wedha, Rizky Adryatma (27) juga masih enggan menggunakan kereta untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. Pegawai swasta ini lebih memilih bus milik Perum Damri karena alasan akses dan jarak.

Sebagai orang yang bertempat tinggal di daerah Buaran, Jakarta Timur, akan lebih dekat menuju Terminal Rawamangun untuk menumpang bus DAMRI ke bandara daripada kereta. Apalagi, kereta hanya berasal dari Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Batu Ceper. “Terminal lebih dekat dari rumah, saya malas bergonta-ganti kendaraan umum ke stasiun,” ujar Rizky.

Katadata.co.id pun sempat menjajal kereta tujuan Bandara dari Stasiun Sudirman Baru dengan jadwal pemberangkatan pukul 12.51 dan waktu tiba 13.37. Saat memasuki pintu masuk stasiun, terpampang jelas logo bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan ukuran yang sangat besar.

Layanan pembelian tiket pelayanan mandiri serta sistem perbankan sebenarnya memudahkan pengunjung. Seorang petugas pun siaga mengawal pembelian jika pengunjung kesulitan.

Fasilitas yang disediakan di dalam stasiun juga terbilang mewah. Namun, stasiun terlihat sepi, tidak penuh seperti tempat keberangkatan angkutan pada umumnya.

Halaman: