Business Insider merilis laporan 100 tokoh berpengaruh dalam transformasi bisnis di Asia. Dari seratus pemimpin perusahaan, pendiri startup dan ahli strategi produk dunia, terdapat tiga nama pengusaha asal Indonesia.
Ketiganya adalah Founder and CEO Tokopedia William Tanuwijaya; Managing Partner East Ventures Willson Cuaca; dan CEO GoPay Aldi Haryopratomo.
Bisnis global menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama 12 bulan terakhir. Respons perusahaan terkait hambatan dan percepatan inovasi mendorong transformasi.
100 People Transforming Business series yang sudah memasuki tahun kedua. Seri ini menyoroti para visioner yang mendorong perubahan inovatif perusahaan dan beresonansi di seluruh lini usaha.
Seri ini mencakup 10 kategori pemimpin di bidang perusahaan teknologi, media dan periklanan, investasi, kesehatan, teknologi konsumen (consumer tech), manufaktur, retail, supply chain, energi, dan keuangan.
Managing Partner East Ventures, Wilson Cuaca, dinilai sebagai salah satu pemimpin yang mendorong transformasi bisnis di bidang investasi.
Ketika sangat sedikit perusahaan venture mampu memperoleh berkah dari investasi pertamanya, dia dinilai cukup berhasil. East Venture pertama kali menyuntikkan investasi pada 2010 ke Tokopedia, yang beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai unicorn Indonesia dengan valuasi saat ini US$ 7 miliar.
Suntikan modal juga dilakukan ke unicorn Indonesia lain seperti Traveloka dan Disdus terbukti sama-sama berhasil.
East Ventures didirikan oleh Willson Cuaca bersama dua mitra lainnya pada 2010. Perusahaan startup konsumen digital serta SaaS, dan telah berinvestasi di lebih dari 180 ventura.
Willson tidak membatasi investasinya di Indonesia. Perusahaan ini juga menanamkan modal di pemain e-commerce Jepang Mercari dan platform program cashback Singapura ShopBack.
Kejeliannya membaca potensi teknologi dan peluang pasar akhirnya membawa East Venture sebagai sebagai salah satu perusahaan venture terbesar di Asia Tenggara.
"Kami beruntung menjadi investor di awal ekosistem digital Indonesia dan Asia Tenggara, tantangan ke depan mungkin kompleks, tetapi selalu bermanfaat," ujanya seperti yang dikutip dari Business Insider Australia, Sabtu (12/9).
Nama lain yang mengisi daftar 100 tokoh berpengaruh dalam transformasi bisnis adalah William Tanuwijaya, Founder and CEO Tokopedia.
Misi Tokopedia dalam menggunakan teknologi untuk membuat penjualan retail dapat diakses semua orang telah membuahkan hasil. PadaJuli, perusahaan e-commerce ini telah memiliki lebih dari 8 juta mitra bisnis kecil dan menengah (UMKM) di platformnya, yang sebagian besar adalah wirausahawan pemula.
Tokopedia dinilai berhasil memahami kebutuhan pasar lokal. Populasi penduduk Indonesia yang besar dan kala itu masih banyak masyarakat khawatir terhadap pembayaran digital.
Namun, Tokopedia hadir menjadi perusahaan teknologi dalam negeri pertama yang memperkenalkan metode pembayaran escrow atau rekening bersama. Perusahaan juga telah mendirikan titik pembayaran di 500 ribu minimarket di seluruh Indonesia.
William memulai perjalanan kewirausahaannya pada 2009 dengan meluncurkan Tokopedia ke pasar Indonesia. Idenya mendirikan Tokopedia adalah untuk memberi kesempatan baik pedagang, pelanggan atau siapa pun yang ingin mendirikan bisnisnya sendiri.
Visi ini diharapkan mampu menghubungkan pembeli, penjual, dengan mitra dalam sebuah platform, membantu mereka menciptakan peluang dan meraih keuntungan.
“Kami sedang berkembang menjadi ekosistem super untuk lebih mencapai misi mendemokratisasi perdagangan melalui teknologi di Indonesia,” katanya.
Terakhir, tokoh Indonesia yang dianggap paling berpengaruh pada transformasi bisnis menurut Business Insider adalah Aldi Haryopratomo selaku CEO GoPay.
Upayanya memperebutkan ceruk pasar dompet digital Indonesia telah meningkat pesat selama 12 bulan terakhir. GoPay, yang dipimpin oleh Aldi Haryopratomo dianggap dengan cepat memimpin pasar.
Di negara yang secara tradisional masih mengandalkan uang tunai, penyediaan layanan nontunai terus meningkat.
Saat ini terdapat 37 operator e-wallet yang telah memperoleh izin dari Bank l Indonesia. Aplikasi pembayaran asal Tiongkok, WeChat Pay, sudha masuk pasar Indonesia sejak Januari, diikuti Alipay dari Alibaba yang diperkirakan datang tahun ini.
Namun, GoPay masih menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia. Platform ini berkembang dari MAPAN, jaringan tabungan grup yang didirikan oleh Aldi Haryopatomo dan diakuisisi oleh induk GoPay, yakni Gojek pada 2017.
GoPay memiliki keunggulan penggerak awal di pasar dompet digital yang ramai dalam pengenalan merek. Produk ini berbeda di pasar lantran integrasi eksklusifnya dalam aplikasi Gojek, yang mumpuni untuk membayar layanan ojek online, pengiriman makanan, barang dan sebagainya
Alhasil, produk ini menjadi pilihan dalam bertransaksi selain uang tunai. “GoPay bertujuan untuk memberikan akses yang sama ke layanan keuangan untuk semua orang di Asia Tenggara,” ujar Aldi.
GoPay pertama kali diluncurkan untuk mengatasi ketidaknyamanan penggunaan uang tunai hingga membantu pengemudi mengakses pinjaman perumahan dan pendidikan untuk keluarganya.
"Sejak saat itu kami membuat kemajuan luar biasa, membantu jutaan orang mengalami transaksi tanpa uang tunai untuk pertama kalinya," ujar dia.
Hingga saat ini setidaknya ada 10 pemain dompet digital di Indonesia dan terus bersaing memperebutkan pengguna. Berdasrkan data iPrice Agustus 2020, GoPay miliki GoJek memimpin pasar dengan jumlah pengguna terbanyak, disusul Ovo dan Dana.
Detail persaingan dompet digital di Indonesia bisa dilihat dalam databoks berikut: