Upaya Citi Menyeimbangkan Peran Ganda Perempuan Pekerja

Citi Indonesia
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
19/3/2021, 15.50 WIB

Peran ganda perempuan terjadi di banyak tempat, salah satunya industri perbankan. Tak sedikit karyawan perempuan menjalankan peran domestik sebagai ibu rumah tangga sekaligus melakoni peran publik, yakni karyawati sebuah bank. 

Sepatutnya diakui, peran ganda bukan hanya tidak mudah tetapi juga penuh tantangan. Bagi para perempuan yang dapat menyiasati bahkan mengatasi kondisi yang ada, mereka bisa menjalani peran domestik dengan baik sembari mengukir karir yang cemerlang. 

Dibutuhkan kemampuan untuk saling merangkul dan menguatkan sesama karyawan perempuan agar peran ganda yang ada bisa dijalani secara seimbang. Poin ini disadari betul oleh Citi Indonesia. Manajemen memutuskan untuk mengukuhkan Citi Indonesia Women’s Network (IWN) pada 2020. 

IWN merupakan penanda bahwa antarperempuan pekerja di Citi Indonesia bersedia saling bekerja sama bahkan berkolaborasi. Pasalnya, affinity ini hadir secara bottom up dengan kata lain berasal dari inisiatif para karyawati sendiri.

“IWN ini bukan bagian dari HRD. Affinity ini tampil sebagai gender based initiative. Bahwa karyawan perempuan sadar perlunya platform agar bisa berjejaring. Mereka yang lebih senior bisa bagi pengalaman profesional maupun personalnya,” kata Vera Sihombing, Legal Counsel dan Co-chairwoman IWN kepada Katadata, Kamis (25/2/2021). 

IWN bermula pada 2012, kala itu bernama Citi Indonesia Women Council (IWC) sebagai wadah bagi para karyawan perempuan Citi Indonesia. IWC mengusung misi memajukan dan memotivasi perempuan agar mencapai potensi dan kemampuannya yang seutuhnya. 

Seiring waktu, keberagaman (diversity) dan inklusivitas (inclusion) menjadi agenda utama di Citi. Oleh karena itu, IWC bertransformasi menjadi wadah yang lebih formal dan diakui secara global. Tahun lalu, IWN akhirnya dikukuhkan.

Saat ini ada sekitar 1.400 karyawan perempuan di Citi Indonesia, angka ini setara lebih dari 50 persen dari total pekerja. Ribuan karyawati tersebut dinaungi IWN. Menariknya, mereka yang bergabung ke dalam kepengurusan tidak hanya karyawan perempuan melainkan pula laki-laki. 

Salah satu program yang dijalankan IWN yang merupakan hasil kolaborasi dengan HR ialah Maternity Matters melalui Buddy Programme, yang bertujuan untuk menyediakan kelompok dukungan khususnya bagi karyawati yang baru kembali bekerja pascacuti melahirkan. Program ini melibatkan perempuan pekerja Citi Indonesia yang lebih senior untuk memberikan mentoring. Rupanya, inisiatif ini pun disambut baik oleh para karyawan laki-laki yang baru saja memiliki anak, mereka juga mengikuti program pendampingan ini untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dapat mereka bisa lakukan demi mendukung tugas perempuan sebagai ibu pasca melahirkan.

Vera menjelaskan, cara tersebut diharapkan bisa memberdayakan para karyawati sehingga dapat menjalani peran ganda secara optimal. Tugas domestik bisa ditangani sembari fungsi profesional juga berjalan baik. Bahkan, sangat terbuka kesempatan bagi perempuan pekerja di Citi Indonesia untuk terus meningkatkan jenjang karir. Tak heran, 57 persen dewan direksi Citi Indonesia adalah perempuan.  

“Sekarang ini 57 persen posisi top management senior diduduki perempuan. Jadi, kalau bicara hasil konkrit. Inilah hasilnya. Bahwa melalui berbagai macam program dukungan, IWN berusaha membantu karyawan perempuan Citi untuk bisa mencapai karir yang mereka inginkan,” kata Novita Djani selaku Indonesia Sales Head in Indonesia Treasury and Trade Solutions, serta Co-chairwoman IWN. 

Pemberdayaan perempuan menjadi strategi penting dalam meningkatkan potensi karyawati agar lebih mampu mandiri dan berkarya serta berjejaring. Kelahiran Citi Indonesia Women’s Network mewujudkan visi untuk menjadi wadah bagi perempuan Citi Indonesia untuk memacu potensi diri, mengembangkan kemampuan, minat dan tujuan profesionalitas sehingga memberikan pencapaian penting dalam aktualisasi positif di dunia kerja serta melakukan kegiatan pelayanan masyarakat.