Kopi Kenangan Luncurkan Ayam Goreng Chigo Untuk Teman Minum Kopi

Instagram/@kopikenangan.id
Kopi literan Kopi Kenangan
Penulis: Happy Fajrian
24/2/2021, 12.11 WIB

Startup ritel kopi kekinian, Kopi Kenangan, melangkah lebih jauh ke dalam industri makanan dengan meluncurkan produk ayam goreng, Chigo. Nantinya, Chigo akan memiliki outlet mandiri yang terpisah namun tetap menawarkan berbagai variasi minuman Kopi Kenangan.

Co-Founder dan CBO Kopi Kenangan James Prananto menjelaskan bahwa Chigo memiliki dua makna, yakni ‘Chicken on the Go’, serta kombinasi kata ‘Chi’ yang berarti ‘tujuh’ dan ‘Go’ yang berarti ‘lima’ dalam bahasa Hokkien untuk melambangkan 7 variasi saus dan 5 sambal ayam gorengnya.

“Kami sengaja menyajikan beragam varian karena kami tahu setiap orang memiliki citarasa yang berbeda-beda. Oleh karena itu kami ingin memastikan Chigo tersedia dalam banyak varian yang bisa dinikmati semua orang,” ujar James dalam keterangan tertulis, Selasa (23/2).

James menambahkan keputusan untuk meluncurkan brand ayam goreng karena Kopi Kenangan menyadari bahwa ayam goreng merupakan salah satu makanan yang paling disukai masyarakat Indonesia.

Selain itu Chigo juga terinspirasi dari beberapa fenomena kombinasi makanan dan minuman yang tidak biasa namun menjadi favorit para penikmat kuliner, seperti kentang goreng (french fries) dengan es krim atau mie instan dengan susu.

“Kombinasi kopi dan pizza biasa ditemukan di Amerika, begitu juga kombinasi ayam goreng dengan bir (chimaek) di Korea Selatan. Ini menjadi inspirasi kami untuk menemukan kombinasi makanan dan minuman unik yang sesuai dengan lidah orang Indonesia,” kata James.

Bahkan nama ‘Chigo’ juga terinspirasi dari chimaek yang merupakan gabungan dari kata ‘chicken’ dan ‘maekju’ atau bir dalam bahasa Korea. “Kami ingin mengambil tantangan untuk membuktikan bahwa meski kopi dan ayam goreng tampak seperti kombinasi yang ganjil, tapi kedua ini dapat membuat Anda ketagihan,” ujarnya.

Chigo, Brand Ayam Goreng Kopi Kenangan (YouTube-Kopi Kenangan)

Adapun tujuh saus yang ditawarkan Chigo yaitu garlic parmegiano, Louisiana cajun, Korean Samyang, asian honey soy, creamy cheese, mie goreng, dan spicy rendang. Sedangkan lima pilihan sambal yaitu sambal matah, sambal kecombrang, sambal ijo, sambal geprek, dan sambal roa.

Chigo merupakan upaya Kopi Kenangan untuk memperluas jangkauannya di industri makanan. Sebelumnya, Kopi Kenangan telah memiliki produk roti isi atau sandwich dengan aneka varian isian melalui Cerita Roti yang diluncurkan pada 23 November 2020.

Chigo akan hadir di Jakarta pada 25 Februari 2021 di Mal Grand Indonesia yang kemudian akan disusul pembukaan outlet kedua di Pondok Indah Mall pada 26 Februari. Chigo juga dapat dipesan melalui GrabFood ataupun GoFood. Setelah Chigo, tahun Kopi Kenangan masih berencana meluncurkan produk makanan baru yakni kukis.

Peluncuran Chigo semakin membedakan Kopi Kenangan dengan penjual kopi kekinian lainnya. Ini karena tidak banyak pemain di bisnis ini yang telah berekspansi ke industri makanan. Selain Kopi Kenangan, penjual kopi kekinian lain yang telah berekspansi ke industri makanan yaitu Janji Jiwa melalui brand Jiwa Toast.

Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Moelyono Soesilo mengatakan bahwa persaingan usaha kedai kopi akan semakin ketat. Namun, tren persaingan pebisnis kedai kopi mulai bergeser kepada sajian produk kopi berkualitas, harga terjangkau dan konsep gerai lebih sederhana.

"Ada pergeraseran konsumsi kopi konsumen dari kafe high class ke tempat lebih sederhana. Kedai kopi pinggir jalan dengan ruang terbuka kini peminatnya banyak," katanya beberapa waktu lalu.

Pebinsis kopi kini mulai berpikir menawarkan produknya dengan harga lebih terjangkau. Sebaliknya, kedai kelas menengah mulai serius meningkatkan kualitas. Ke depan, orang akan lebih memilih kopi premium dengan harga yang wajar.

"Mungkin nanti harganya bisa antara 10-20 ribu lebih. Tapi jangan keliru, itu bukan kopi biasa, semua akan berlomba menyajikan kopi yang bagus dengan harga reasonable," katanya.

Sementara bisnis kopi kekinian dengan kedai kecil berkonsep grab and go masih tetap diminati asalkan melakukan penyesuaian, mendiversifikasi produk dan memperhatikan isu kesehatan.