Red Asia Inc. meluncurkan modal ventura Red AI-Ventures. Perusahaan pemasaran digital hingga teknologi ini menyasar 10 startup berbasis teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Red AI-Ventures merupakan dana program akselerasi khusus yang dirancang eksklusif untuk sektor AI. Modal ventura ini menargetkan dapat berinvestasi ke lima sampai 10 startup AI, dengan besaran investasi hingga US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar.
Modal ventura itu mengumpulkan dana dari kemitaraan dengan beberapa perusahaan yakni Red Asia Inc, Salt.id, dan Insignia. Salt.id adalah perusahaan teknologi Indonesia yang membantu perusahaan besar melakukan inisiatif transformasi digital yang sukses. Portofolio Salt.id seperti Telkomsel, Bank Mandiri, Unilever, dan AXA.
Sementara itu, Insignia menyediakan layanan manajemen hubungan pelanggan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu perusahaan mengelola data pelanggan, strategi bisnis, dan promosi.
“Kami memberi kesempatan kepada startup atau pendiri perusahaan rintisan yang punya kemampuan di bidang teknologi AI khususnya,” kata Co-founder sekaligus CEO Salt.id Marco Wijaya dalam acara Press Conference RedAI for Indonesia di Jakarta, Rabu (1/11). “Kami ingin membangun ekosistem AI di Indonesia.”
Ciri startup yang dibidik yakni:
- Berbasis AI
- Punya teknologi sendiri
- Startup tahap seed sampai early stage
- Founder member yang punya kekuatan teknikal
Red AI-Ventures tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga bantuan operasional. “Kami akan memperkenalkan semua klien Red Asia Inc ke para startup,” ujarnya. “Kami berkomitmen menjadi mentor para startup AI yang kami berikan pendanaan.”
Managing Partner Red Asia Inc Damon Hakim menambahkan, startup berbasis AI dari berbagai sektor industri berpeluang untuk mendapatkan pendanaan tersebut.
“Kami melihat AI sekarang bisa diimplementasikan di manapun dan industri apapun,” ujar Damon kepada Katadata.co.id, Rabu (1/11). “Yang paling penting kemampuan pendiri startup secara teknikal, itu kami lihat”
Menurut dia, banyak startup Indonesia yang memiliki inovasi dan model bisnis yang bagus, namun kekurangan beberapa hal, yakni:
- Dana
- Kemampuan mengoperasi perusahaan
- Perlu mentor untuk coach running perusahaan
- Network atau jaringan