Dua perusahaan e-commerce mitra pemerintah dalam penyelenggaraan program kartu prakerja, Tokopedia dan Bukalapak, telah menyiapkan fitur khusus untuk mensukseskan program ini.
Digital Business Lead Tokopedia Jonathan Gilbert Tricahyo mengatakan, Tokopedia mempunyai fitur Tokopedia Belajar, yang dapat digunakan oleh peserta kartu prakerja untuk mendapatkan akses pelatihan.
Pelatihan, baik online maupun offline, bisa diakses pengguna kartu prakerja di platform Tokopedia dalam bentuk voucher digital. Fitur itu nantinya berisi pilihan program edukasi atau pelatihan dari beragam institusi pendidikan, yang sudah melalui proses kurasi oleh Tokopedia.
Ia menjelaskan, pemilihan pelatihan bisa didasarkan pada kriteria lokasi maupun metode pembelajaran yang diinginkan, dengan menggunakan kartu pra-kerja sebagai metode pembayaran khusus.
Sejauh ini, Tokopedia sudah menggandeng 100 lembaga pendidikan. Jenis lembaganya pun beragam, mulai dari teknik informatika atau information technology (IT), bahasa, kepemimpinan dan profesional, fotografi, bisnis, desain dan multimedia, hingga pemasaran digital.
"Lewat fitur kartu prakerja, Tokopedia berharap bisa mendukung kontinuitas pendidikan pelajar di Indonesia dan meningkatkan produktivitas serta daya saing angkatan kerja," ujar Jonathan kepada Katadata.co.id, pada Senin (23/3).
(Baca: Program Kartu Prakerja Libatkan Tokopedia, Bukalapak, OVO & Ruangguru)
Begitu pula dengan Bukalapak, yang juga telah menyiapkan fitur untuk peserta program kartu pra-kerja. Director of Payment, Fintech and Virtual Products of Bukalapak Victor Putra Lesmana mengatakan, peserta prgram kartu pra-kerja dapat memilih program atau voucher yang tersedia di Bukalapak.
Seluruh pengguna kartu prakerja kemudian dapat mengakses dan memilih pelatihan yang diminati, dengan layanan kursus dan pelatihan online yang berdurasi dari sebulan hingga tiga bulan.
Sampai dengan saat ini, Bukalapak bermitra dengan 20 lembaga pengajar online seperti Algoritma, Bahaso, Ruangguru, Quipper Video. Selain itu, ada juga lembaga seperti IndonesiaX, Marketeers, MarkPlus, Inspigo, Sinotif, Darwis Triadi Photography, Tempo Institute, Sekolah Design dan lainnya.
Pemerintah, dikatakan Victor, juga memiliki akses ke 70 juta pengguna aktif Bukalapak dalam pendistribusian digital kartu prakerja tersebut.
"Bukalapak berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat Indonesia untuk menikmati manfaat program-program pemerintah melalui inovasi dan transformasi teknologi," ujar Victor kepada Katadata.co.id, Senin (23/3).
Pemerintah resmi menggelar tahap awal program kartu prakerja dan pendaftarannya dimulai awal April 2020. Tidak hanya Tokopedia dan Bukalapak, startup lainnya pun digaet untuk jadi mitra pemerintah, diantaranya OVO, LinkAja hingga Ruangguru.
Kartu pra-kerja dialokasikan bagi dua juta warga. Setiap peserta akan mendapat fasilitas bervariasi, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 7 juta untuk sekali seumur hidup.
Tahun ini, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 10 triliun untuk program tersebut. Dana ini untuk membiayai pelatihan kerja maupun uang saku bagi para peserta yang sebesar Rp 650 ribu per orang.
Pemerintah akan membayarkan biaya pelatihan tersebut langsung ke lembaga pelatihan yang ditunjuk. Mereka di antaranya Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, HarukaEdu, PijarMahir, Sekolah.mu dan Sisnaker.
(Baca: Kartu Pra Kerja Resmi Diluncurkan, Pendaftaran Mulai April 2020)